Share

Rivality

"Lama sekali kau itu, Kiara kita bisa telat!" Kata Yuna.

Yuna memandang Kiara. Dari atas sampai ke bawah. Selain wajah yang pucat, bercak-bercak merah menghiasai leher putih Kiara.

Sebagai orang yang sudah cukup dewasa, ia memahami apa yang terjadi.

"Sumpah demi apa! Berapa kalian melakukan hubungan sex semalam, hah? Bisa sampai seperti ini!" Tanya Yuna.

"Semalam hanya sekali, tapi tadi pagi yang beberapa kali." Jawab Kiara polos. Ia berjalan sedikit tertatih karena nyeri di sekujur tubuhnya terutama daerah selangkangnya.

Yuna mangap. Ia merah padam juga. Bingung juga mau menanggapinya seperti apa. "Kau harusnya bisa menolaknya karena pagi ini kau harus kuliah!" Seru Yuna.

"Tadi pagi aku sedang mandi, Tuan Ray masuk ke kamar mandi yang tidak aku kunci untuk bunga air kecil. Aku kira usai buang air kecil, dia akan keluar, tak tahunya masuk ke tempatku mandi dan... ah itu.. dan itu pokoknya." Kini Kiara yang jadi merah padam ketika mengingat k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status