Share

Kisah Cinta Nur dan Dara

Jam enam, sehabis Maghrib, Nur berpamitan pada ibunya. Dia tidak enak dengan Celo. Ibunya memberikan pandangan tidak enak pada Celo. Seolah-olah Celo tidak diterima di rumah ibunya. Padahal, jauh dalam lubuk hati Nur, dia ingin mengenalkan Celo sebagai orang yang spesial bagi Nur. Tapi sepertinya tidak mungkin. Apa mau disembelih ibunya sendiri kalau sampai Nur berani bicara seperti itu?

Di dalam mobil yang remang-remang itu, Nur melihat Celo masih segar. Tidak ada guratan capek atau lelah di wajah tersebut. Nur bertanya-tanya, “Apakah hasil dari berolahraga setiap hari membuat Celo segar dan fit sepanjang hari?”

“Saya kira, Pasuruan hanya tempat lahir saja, ternyata kamu masih punya keluarga disana.”

“Born and raised Mam.”

“Terus Dara berasal dari mana?”

“Dara dari Surabaya.”

“Hm… Ketemu saat kuliah?”

“Ya. Ketemu pas kuliah.”<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status