Share

32. Pria Dan Bubuk Teh

Malam harinya, tepat setelah transfusi darah neneknya selesai. Dokter mengizinkan neneknya pulang untuk rawat inap di rumah. Di luar rumah sakit, sudah ada seorang supir yang menunggu mereka. Zayyad mengutus nya kemari untuk membawa mereka pulang ke vila. Sepanjang perjalanan, Alina dengan manja menyandarkan kepalanya di bahu neneknya. Matanya yang menatap ke depan, menerawang jauh pada percakapan antara ia dan Zayyad tadi sore di rumah sakit. Mengingat hal itu, sebuah pertanyaan pun terlintas di benaknya.

'Apakah aku ini misandris?' 

Erina yang melihat cucunya kembali merasa sangat senang. Sepertinya Zayyad berhasil membujuk Alina pulang. Tangan tuanya pun mengelus kepala cucunya itu dengan lembut.

"Nenek senang Alin kembali"

Alina yang tengah melamun itu, sama sekali tidak mendengar ucapan neneknya tadi.

"Alin!" Erina yang melihat cucunya seperti sedang memikirkan sesuatu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status