Share

85. Berhenti Bernafas

⚠️ Sensitive content ⚠️

*Bab ini berisi adegan sensitif yang menyimpang, harap bijak dalam membaca dan melewatkannya jika tidak nyaman*

Alina sudah berada di taman yang berada di samping rumah sakit. Ia berjalan seorang diri, sekitar sunyi dan tak ada siapapun. Matanya menatap ke bawah, terakhir ia tidak dapat menahannya lagi. Kaca bening yang sudah dipertahankan begitu lama pun pecah, derai air mata meluncur dikedua belah pipinya, "Kenapa? Hiks..kenapa nenek tidak pernah bisa mengerti diriku?" Ia menangis sesenggukan, tubuhnya berguncang dan dadanya terasa sesak.

Mendatangi sebuah pohon besar, Alina memukul benda keras dan bertekstur kasar itu berkali-kali untuk meluapkan segala emosi yang berkecamuk dalam dirinya. Ia tidak berhenti memukul, mengepalkan tangannya, ia memberi tinjunya yang lebih kuat dari sebelumnya. Ia tidak berhenti melakukannya sampai melihat jari-jemarinya terluka, beberapa bagian k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status