Setelah bertemu dengan Sarah, Lisa merasa ada kelegaan di hatinya mungkinkah ini jawaban dari setiap doanya kini hatinya sudah siap untuk meninggalkan Ari demi anak-anak dan kewarasan hatinya.
Karena selama satu bulan ini keluarga Ari terutama saudara perempuan nya yang bernama Ijah itu semakin menjadi-jadi, apapun yang di lakukan Lisa selalu salah dan selalu di sindir-sindir, Lisa tidak boleh bersantai sedikit jika terlihat dirinya sedang memainkan ponsel saat Saga tertidur pasti saudaranya itu berkata."Hey Lisa anakmu sudah tidur, bukannya beres-beres rumah malah santai-santai". kata saudaranya itu dengan nada tidak suka."Iya mbak!". jawab Lisa pelan, kemudian langsung bergegas berbenah rumah sendiri.Padahal dirinya juga selalu bersih-bersih rumah akan tetapi tidak pernah di anggap dan apapun yang dilakukan Lisa tidak akan berpengaruh apapun meski dia sudah melakukan sendiri.Kadang Lisa heran di situ bukan hanya ada dirinya saja tetAri terbangun dari tidur nyenyak nya, dia masih belum sadar jika anak dan istrinya tidak ada lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya.Dia masih santai saja berbenah diri, dia pikir istri dan anaknya tidak ada itu mereka sedang keluar jadi dia tidak mempermasalahkan nya. Dia melihat di meja sarapan sudah tersedia kebetulan perutnya sudah keroncongan dia pun mengambil nasi yang sudah ada lauknya itu untuk di makan.Namun sesuatu terjatuh setelah dia mengangkat piring itu, dia sedikit penasaran lalu mengambil kertas itu yang ternyata berisi tulisan.Sebenarnya dia malas untuk membacanya namun ada tulisan besar yang membuatnya tertarik yaitu yang tertulis 'UNTUK MAS ARI' dia pun menaruh kembali piring nya dan lebih memilih untuk membaca tulisan itu.Ari segera membacanya.Assalamualaikum mas Ari.Setelah kamu baca surat ini mungkin aku sudah pergi jauh, maaf yah mas aku buktikan kata-kata ku untuk pergi meninggalka
"Mah, pah masih inget Lisa kan teman masa kecil aku dulu". ucap Sarah menjumpai Lisa dengan orang tuanya.Kebetulan orang tuanya sudah pulang sore hari itu namun baru bertemu malam hari karena mereka sedang beristirahat dahulu."Oh iya Lisa!". ibu Sarah menatap Lisa sambil berfikir."Iya ibu ingat, ini anak-anak mu?". ucap ibu Sarah saat sudah ingat."Iya Bu, ini anak-anak aku!" kata Lisa sambil mencium tangan ibu dan ayah Sarah."Ayo nak salim sama ibu dan bapak Tante Sarah" titah Lisa pada Laras."Iya mah!". lalu Laras menyalami ibu dan ayah Sarah juga."Wah kamu lucu sekali, siapa nama kamu nak?". ucap ibu Sarah mengelus pipi Laras."Aku Laras dan ini Ade aku Saga". kata Laras dengan utes nya yang membuat mereka tersenyum."Wah... Laras anak yang pintar yah dan Saga kamu tampan sekali". kata ibu Sarah gemas melihat kedua anak Lisa."Terimakasih Bu" ucap Lisa."Kalian sudah pada maka
Ke esokan harinya Lisa sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah saudara Sarah tempatnya untuk bekerja, dia di antar Sarah menuju ke rumah saudara nya itu. Lisa juga sudah pamit dengan orang tua Sarah pagi-pagi sekali karena mereka harus bekerja lagi dan tidak bisa mengantar. Lisa memakluminya dan juga tidak terlalu mengharapkan hal itu, sudah Sarah yang baik saja dia sangat bersyukur."Lis, kamu udah siap?". tanya Sarah."Insyaallah aku siap"!. jawab Lisa."Ya udah yuk kita berangkat". Lisa hanya mengangguk.Mereka pun pergi ke rumah Ilham yang memakan waktu hanya sekitar dua puluh menit."Nah! udah sampai". kata Sarah menghentikan mobilnya."Yuk turun". Sarah pun turun di ikuti Lisa, mereka masuk ke pekarangan rumah yang tidak terlalu luas namun tidak sempit juga, disekitarnya di hiasi dengan tanaman bunga yang indah-indah.Rumah saudaranya ini juga tidak besar hanya berdiri dua lantai dengan tiga kamar dua di
Hari pertama Lisa bekerja di rumah saudara Sarah yang bernama Maya di lalui dengan sukacita, majikannya ini sangat baik dan perhatian meski sibuk bekerja namun dia masih sempat menanyakan Laras dan juga Saga terkadang Maya pulang membawa oleh-oleh untuk kedua anak Lisa.Sampai saat ini Ilham belum juga menampakkan diri alias belum pulang dari pekerjaan nya, wajar saja jika Maya sangat kesepian baru menikah sudah di tinggal-tinggal bekerja, dan setelah kedatangan kami itu sangat membuatnya merasa ada teman.Tibalah saatnya hari dimana di kabarkan Ilham akan pulang, tentu saja Maya sangat senang dia meminta Lisa untuk menyiapkan makanan yang enak untuknya."Lisa hari ini suamiku akan pulang, aku minta bantuan kamu untuk memasak dengan menu spesial yah!".ucap Maya mengawali."Iya mbak, wah mbak pasti senang mendengarnya ". timpal Lisa."Tentu saja aku senang, aku selalu menantinya coba kamu pikir pasangan suami istri yang baru menikah tiga b
"Aku tidak menyangka ternyata benar Ilham yang di maksud adalah Ilham tetangga ku dulu. Kenapa takdir ini kebetulan sekali?". ucap Lisa ada perasaan senang namun sedih juga di saat bersamaan pasalnya Lisa tidak tau jika Ilham dulu menaruh hati padanya."Ternyata dia sudah menikah. Mungkin kepergiannya dulu untuk menikah". monolog Lisa lalu menggedikkan bahunya.o atau tidak.Buru-buru Lisa menggeleng kan kepala nya mengusir pikiran yang tiba-tiba melintas.Kembali ke Maya dan Ilham"Terimakasih, masakanmu sangat enak". puji Ilham saat mereka sudah selesai makan."Sama-sama aku senang kamu suka". balas Maya tersenyum manis."Oh iya ngomong-ngomong kita sudah tiga bulan menikah tapi kita belum pernah jalan-jalan berdua. Aku ingin sekali kita melakukan liburan berdua kamu mau kan". tutur Maya sangat berharap Ilham mau mengajaknya.Ilham terdiam tampak berfikir kasihan juga dengan istrinya meski dia belum mempunyai peras
Sudah satu bulan lamanya Lisa pergi bersama anak-anak nya dan hal itu tentu membuat Ari gelisah tiada henti dia terus memikirkan mereka hingga Ari tidak memikirkan dirinya sendiri.Keluarga Ari dan Keluarga Lisa akhirnya mengetahui jika mereka pergi dari rumah dengan mendesak Ari supaya memberi tahu mereka, tentu saja mereka sangat kecewa terhadap Ari apalagi Lisa sampai pergi begitu.Keluarga Lisa juga sangat marah terhadap Ari dan membencinya dia juga mengancam Ari jika Ari tidak menemukan Lisa dan Anak-anaknya maka seumur hidup mereka tidak akan pernah memaafkannya dan hidup Ari tidak akan pernah tenang.Sedang dari keluarga Ari sangat menyayangkan hal itu tapi tidak menutup kemungkinan mereka juga kecewa terhadap Ari dan Ari harus bertanggung jawab untuk semua ini.Alhasil setiap hari Ari selalu mencari mereka kemanapun dan dari siapapun namun sampai sekarang belum ada informasi mengenai mereka, Ari jadi menyesal karena tidak menggunakan kesempatan yang telah diberikan Lisa waktu i
"Mau ngomong apa bang?". tanya Lisa, kini memandang serius Ilham."Lisa...". suara Ilham tercekat, rasanya sulit sekali untuk mengutarakan isi hatinya selama ini.Padahal dia sudah berusaha untuk membuang jauh-jauh perasaan itu namun kenapa justru orang yang ingin di lupakan nya malah muncul di hadapannya dengan keadaan yang sangat membuat Ilham iba.Lisa masih menunggu kata-kata yang keluar dari mulut Ilham karena ini sangat membuatnya penasaran."Apa kamu sudah bercerai dari suami mu?". dengan berani akhirnya Ilham bertanya.Lisa diam beberapa saat, pandangan nya lurus ke depan. Kenapa Ilham malah bertanya itu? ini jadi membuatnya tambah mengingat Ari."Seharusnya aku masih menjadi istrinya namun sepertinya hukum Islam tidak menerima nya karena aku sudah lebih dari tiga bulan berpisah dengan nya. Menurutmu apakah aku masih menjadi istrinya?". jawab Lisa dan diakhiri dengan pertanyaan."Ya, memang dalam hukum Islam kali
"Ilham... Lisa... apa yang kalian lakukan?". suara Maya yang terdengar menahan emosi.Lisa langsung melepaskan pelukan Ilham dengan kekuatan nya karena sudah ketauan pun Ilham seperti enggan melepaskan nya. Kemudian Lisa langsung menghampiri Maya dengan wajah yang merasa bersalah."Mbak Maya ini tidak seperti yang mbak pikirkan, tolong jangan salah paham". ucap Lisa menjelaskan sambil memohon sedang Ilham tertunduk diam."Apa yang salah paham, setelah aku melihat sendiri kalian berpelukan di depan mataku. Apa kamu pikir aku tidak berfikiran negatif". jawab Maya pelan namun diakhir dia membentak.Lisa sampai terkejut begitu juga dengan Ilham."Mbak, aku sama bang Ilham tidak ada hubungan apapun.""Bang... bahkan kau memanggilnya dengan sebutan itu". potong Maya cepat saat Lisa keceplosan memanggil Ilham dengan kata 'Bang' yang artinya dekat karena jika di daerahnya panggilan untuk seseorang yang hanya kenal adalah 'pak'.