Share

28. Surat Rahasia

Hampir jam 21.00 kami sampai di rumah Elis. Setelah pamit pada uminya aku pun pulang ke rumah sebelah, ke tempat indekosku bersama Fajrin. Campur aduk rasanya kondisiku malam ini. Capek, pusing, panas, sekaligus gelisah tak berkesudahan. Pikiranku pun kemana-mana.

Cinta? Topik yang lebih sering tidak menariknya bagiku. Entah kenapa tiba-tiba aku memikirkan yang satu ini. Siapa sih laki-laki yang disayangi Elis? Ada apa ini? Kenapa juga aku harus merisaukan laki-laki yang Elis sukai? Lalu kenapa aku tiba-tiba mempertanyakan perasaanku terhadap Elis? Benar-benar aneh!

Pikiranku melayang pada hal-hal yang menimpa teman-teman di kampus. Mereka seringkali dibutakan dan sering dirugikan oleh urusan cinta. Seperti nila yang merusak susu sebelanga. Inikah yang mereka alami? Kalau aku terus larut terbawa perasaan ini, siapkah aku jadi korbannya? Mampukah fokus utamaku tetap pada kuliah dan mengajar, dengan membuang jauh-jauh pikiran galau tak karuan seperti ini? Urusan dengan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status