Share

Bab 37. Marah Besar

Kartika dan Ardi kaget saat tahu, Laras sudah ada di antara mereka.

""Hai , kamu, kenapa. tahu mama di sini?" tanya Kartika khawatir Laras mendengar pembicaraan tadi.

"Lukman yang bilang,"

Ardi memandang Lukman, ah, tentu saja, dia tak tahu apa-apa makanya memberitahukan ada Kartika di cafe.

Ardi berganti memandang Laras, gadis yang sekarang lebih menguasai isi hatinya, di lemparnya senyum manis padanya.

"Mau apa kau kemari?" tanya Ardi.

"Ih, galak banget sih .... " Laras malah meledek Ardi dengan tatapan mautnya.

"Mama mau pergi saja, " Kartika tahu sinyal itu dari mereka.

"Mah ..." Ardi dan Laras bebarengan memanggil Kartika .

Seketika Kartika menghentikan gerakannya dan memandang keduanya.

"Jangan begitu, mama mau ke rumah Ci Amoy."

"Judi lagi, Mah?" sindir Laras.

"Sekarang mama bantuin, Ahok. lumayan. bisa untuk yang lainnya. mama sudah kurangi main mahyong. Laras ingat, jangan terlalu lama di sini. sebentar lagi Puspa pasti datang. aku tak mau kau bertengkar dengan kakakmu, paha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status