Share

Cinta Pertama

Di kamar, Cecilia masih terbayang dengan ucapan Devan tadi. Sejak saat itu, Cecil seperti memberi jarak pada Devan. Dia takut apa yang Devan ucapkan benar-benar kejadian.

"Cil, sini. Ngapain jauh-jauh gitu sih?" Panggil Devan sambil menikmati makanannya di atas sofa. Sementara Cecil sendiri terduduk waspada di tepi ranjang.

"Nggak! Nanti diperkosa!"

Mendengar itu, Devan hampir tersedak. Dia lalu terkekeh sambil menyeruput es manado di tangannya. "Astaga! Kamu percaya? Jadi, itu yang buat kamu gak berani dekat-dekat?"

"Menurutmu?" Cecil berkata sewot. Sementara Devan malah terpingkal-pingkal.

"Oh, ayolah! Aku cuman bercanda. Sini, duduk dekat aku." Devan kembali meletakkan esnya.

Devan menepuk ruang kosong di sebelahnya. Pandangannya masih tertuju pada Cecil yang menatapnya penuh curiga. "Beneran ya?"

"Iya, aku gak akan sentuh. Aku capek hari ini, tapi gak tahu kalau besok-besok."

Cecilia mencebikkan bibirnya. Berjalan ke arah Devan, lalu meninju lengan laki-laki itu. "Ngeselin banget
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status