Share

09. Tatoo, Pancake, and ...

Ketika tiba kembali di kamar mereka, Savanah sudah merasa lelah dan teramat mengantuk. Rasanya sekali menyentuh kasur, dia akan langsung terlelap begitu saja.

Savanah merapikan sebentar isi kopernya, mengeluarkan baju kerjanya, lalu mengecas ponselnya.

Setelah itu, barulah dia menuju tempat tidur.

Savanah sempat mengungkapkan pada Storm untuk tidur di tempat tidur, tapi selalu pria itu menjawabnya bahwa lebih baik dia di sofa saja.

Savanah menghela napasnya. Entah dia harus merasa lega karena tak terbebani malam pengantin yang dia sendiri belum siap, atau dia harus berpikiran bahwa Storm benar-benar tidak tertarik padanya.

Tapi jika Storm tidak tertarik padanya sedikit pun, kenapa pria itu mau menikahinya?

Apakah Storm murni hanya ingin menolongnya saja di saat Moreno membuangnya karena bisu?

Fiuuuh, entahlah. Savanah merasa tidak ingin memikirkannya lagi.

Semakin dia pikirkan, semakin dia penasaran, tapi juga rasa insecure nya pun makin bertambah.

'Bagaimana jika storm menika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status