Bab 30
Pintu kamar diketuk dari luar ketika Chiara tengah merasakan sakit yang hebat. Kepalanya terasa berputar, perutnya mual, juga badannya yang terasa lemah. Sudah beberapa kali Chiara bolak-balik ke dalam kamar mandi di ruangan itu untuk mengeluarkan isi perutnya. Badannya semakin lemah dan tak bertenaga akibat beberapa hari ini menolak untuk makan.
Sejak Suryo meninggal beberapa hari lalu, Chiara sama sekali tidak keluar dari dalam kamarnya. Ia mengunci diri, bahkan ketika beberapa pelayan mengetuk pintu untuk menyuruhnya makan. Chiara tetap tidak menghiraukannya.
Sementara di luar gerbang, 2 orang lelaki berbaju hitam masih setia berjaga di luar rumah itu.
Chiara benar-benar merasa di penjara. Bahkan untuk meluapkan amarahnya saja ia tidak bisa.
Bab 31Pagi ini kediaman Suryo Joyo kedatangan tamu yang berasal dari Team Pengacara yang mendapat tugas untuk mengumumkan nama-nama penerima waris setelah Suryo meninggal.Chiara duduk dengan malas setelah tadi beberapa orang pelayan menyuruhnya untuk segera menghadiri ruang tamu.Chiara sudah berpikir bahwa harta kekayaan Sang Ayah akan jatuh sepenuhnya kepada Olivia dan juga Julia, mengingat selama ini dirinya selalu merasa dinomor sekiankan oleh lelaki yang bergelar ayahnya tersebut. Chiara bersikap arogan kepada ayahnya selaku pemilik kuasa atas harta kekayaan yang mereka miliki.Namun ternyata dugaannya malah, sebaliknya saat seorang pengacara itu menyatakan bahwa 30% kekayaannya diberikan kepada dirinya, 40% berikan kepada Olivia dan juga Julia d
Bab 32Pagi yang cerah saat Via tengah menikmati sarapannya ditemani oleh Julia.Mereka berbincang bersama sambil bercerita melepaskan kerinduan mereka."Ibu, bagaimana dengan kabar Ayah saat ini?"Ia bertanya karena dirinya juga rindu dengan sang ayah. Bukankah saat ini lelaki itu tengah menderita sakit. Lalu siapa yang mengurusnya saat ini?Mendapat pertanyaan seperti itu, Julia hanya diam saja dan tak tahu apakah ia harus memberitahu perihal suaminya yang kini telah tiada saat ini atau tidak. Julia jadi dilema sekarang. Julia takut jika mengatakan yang sebenarnya akan menganggu mental anak gadisnya."Nikmati makananmu, kita akan membicarakan ayahmu setelah operasimu berja
Bab 33Langkah cepat Christian membawanya segera ke gedung perkantoran yang tinggi menjulang. Christian memaksa masuk meski beberapa pengawal sempat menghalangi langkahnya."Tuan, Anda tidak bisa seenaknya pergi ke kantor orang lain seperti ini. Setidaknya anda butuh izin terlebih dahulu." Seorang penjaga menghentikan langkahnya. Christian menatap penuh kemarahan. Kedua tangannya mengangkat kerah si penjaga ke atas dengan mudah hingga membuatnya berjinjit menatap tepat di depan wajah Christian yang dingin dan penuh kemarahan."Jangan coba-coba menghalangi jalanku, atau kau akan merasakan akibatnya!" ancamnya membuat nyali si penjaga ciut dan ketakutan menatap manik tajam miliknya. Christian kembali berjalan melangkahkan kakinya menuju lift. Christ menatap Bram, kemudian bertanya dengan sorot matanya.
Bab 34Christian tengah berada di ruang rapat ketika tiba-tiba segerombolan orang membuka ruangan itu dengan paksa membuat Christian dan orang-orang di dalam ruangan itu menjadi terkejut dan memandang ke arah pintu.Semua orang mulai ketakutan dan saling berbisik-bisik ketika melihat Aleandro berdiri disusul oleh beberapa orang anak buahnya di belakang yang tersenyum sinis ke arah Christian.Christian segera berdiri dan menghampiri dengan wajah penuh rasa kesal."Kau datang ke sini dan mengacaukan rapatku?" desisnya."Aku hanya membalas apa yang telah kau lakukan dengan datang ke kantorku tanpa izinku sama sekali," sahut Aleandro dengan tatapan mengejek. Keduanya terlibat tatapan sengit sekarang."Ah,
Bab 35Pagi ini keadaan Via sudah lebih baik bahkan kakinya tidak terlalu sakit setelah menjalani operasi kemarin. Christian mampir sebentar ke Rumah Sakit untuk menengok istrinya sebelum dirinya pergi ke kantor.Di lantai dasar rumah sakit tak sengaja Chiara melihatnya berjalan bersama beberapa orang penjaga di belakangnya. Keningnya berkerut heran."Sedang apa Cristian di sini?" tanyanya pada asisten yang dipekerjakan khusus oleh Aleandro untuk mengawal dirinya kemanapun ia pergi."Apakah perlu Saya mencari tahu, Nona?" tawarnya, yang mendapat anggukan langsung dari Chiara."Waktumu 5 menit untuk memberikan informasi padaku." Chiara masih berdiri di tempatnya ketika asist
Bab 36Pada akhirnya, Christian membawa Via ke Unit, mempekerjakan perawat dan dokter yang akan memeriksanya secara berkala.Christian tidak ingin kejadian seperti hari kemarin kembali menimpa istrinya yang membuat luka di kakinya terbuka kembali atas ulah Chiara.Christ berpikir, ia harus memberi pelajaran kepada wanita itu agar jangan sampai dia membuat masalah lagi yang akan membuat Via istrinya terluka kembali.Sementara itu, Julia meminta tolong kepada Rosaline agar bisa menemui dan bicara dengan Chiara.Rosaline kemudian mengatur pertemuan untuk mereka.Julia didampingi Rosaline, menemui Chiara di sebuah kafe yang sangat eksklusif lagi mewah. Chiara datang
Bab 37Aleandro memasuki mansion diikuti beberapa orang pengawal di belakangnya. Di sana sudah ada Paul yang berdiri tidak jauh dari Chiara yang duduk sambil memilihkan beberapa barang branded melalui tab untuk Chiara pakai di acara perayaan ulang tahun perusahaan suaminya."Kudengar 2 hari ini kau membuat keributan."Aleandro membuka suara saat tak mendapat sambutan dari istrinya. Iaduduk tepat di seberang Chiara dengan mengangkat satu kakinya yang bertumpu pada kaki yang lain.Chiara menghentikan aktivitasnya melihat tab yang Paul tunjukkan lalu menatap Aleandro. Mulutnya masih belum mengeluarkan suara. Chiara sebenarnya ingin melihat reaksi suaminya atas tingkahnya."Apa kau ingin membuat masalah?" tanya Alejandro dingin.
Bab 38Christ dan Via kembali ke unitnya setelah seharian berjalan-jalan hingga keduanya merasa lelah sekali. Di sana rupanya sudah ada Rosaline dan Julia menunggu mereka. Keduanya kompak membuat makan malam di dapur. Mereka membuat makanan khas Indonesia atas permintaan James. Lelaki itu akan ikut makan malam di unit putranya.Aroma masakan terasa harum, menggugah perut yang lapar ingin segera diisi.Christ hanya menyapa sekilas pada keduanya sementara Via sangat antusias melihat Rosaline. Christ berubah masam, tatkala Rosaline mulai bertanya padanya."Apa kalian menikmati jalan-jalannya?" tanyanya berusaha abai dengan raut wajah Christian."Ya, Ma. Di sana pemandangannya sangat indah sekali."