Bab 63
Hari itu cuaca begitu mendung dihiasi dengan gerimis kecil yang jatuh dari langit.
Prosesi pemakaman Chiara baru saja selesai dilakukan, setelah sebelumnya disemayamkan dulu di rumah duka selama satu malam.
Tak banyak para pelayat yang ikut ke pemakaman. Hanya keluarga terdekat dan beberapa relasi juga karyawan Aleandro di kantornya karena memang mereka tidak begitu mengenal Chiara.
Satu persatu para pelayat pergi, menyisakan beberapa orang disana. Aleandro yang terus berdampingan dan memperlihatkan kemesraanya dengan Nova, membuat Christian jengah menatap ke arahnya.
Mulutnya tidak tahan untuk berkomentar kepada pasangan yang tidak mengerti situasi tersebut. Apalagi saat Nova terus bergelayut manja pada bahu Ale.
Bab 64 EndingLima bulan kemudianDi sebuah klub malam, Aleandro duduk ditemani dua orang wanita yang berpenampilan seksi di samping kiri dan kanannya.Nova yang mendapat informasi dari salah satu temannya segera meluncur ke tempat itu demi menyaksikan sendiri apa yang tengah dilakukan oleh kekasihnya yang masih enggan menikahinya tersebut. Padahal sudah tidak ada jurang pemisah yang menghalangi hubungan keduanya.Alangkah terkejutnya Nova saat melihat tangan Aleandro bergerak cepat dibalik baju salah satu wanita itu. Keduanya tampak asyik menikmati buayan satu sama lain. Seakan lupa mereka tengah berada di keramaian."Hentikan! Apa kamu sudah gila Aleandro. Apa yang kamu lakukan dengan pelacur-pelacur sialan ini?
Istri Cacat CEOBab 1James mendengkus kesal, setelah mendapat informasi bahwa anaknya tengah berkencan di sebuah hotel bintang lima bersama dengan seorang gadis yang berpenampilan seksi, bajunya bahkan tak bisa menutupi seluruh bagian inti wanita itu."Cepat antakan aku ke tempat anak sialan itu!"*****Pintu diketuk, seorang asisten pribadi masuk."Tuan, Ayah anda tengah menuju kemari." Bram menginterupsi. Christ yang hampir mendaratkan ciuman kebibir Chiara, langsung menghentikan aksinya."Sayang aku akan menemuimu nanti." "Apa? Lalu bagaimana dengan kencan kita, Christ?" tanya Chiara k
Istri Cacat CEOBab 2Via sedikit berlari ketika pintu rumahnya digedor dari luar, lalu membukanya segera."Oh, ya ampun!" Wanita itu langsung berpaling muka. "Cepat tutupi wajah sialanmu itu!" hardiknya. Via lupa akan keadaan dirinya. Ia berbalik lalu segera meraih kerudung dan menutupi sebagian wajahnya."Maaf, anda siapa?" Wanita itu tak menjawab, malah dengan sengaja menepis bahu Via.Dia melenggang masuk ke dalam rumah yang bentuknya sudah tak beraturan dan hampir rubuh, memindai sekeliling lalu bergidik seperti jijik."Jadi, selama ini kalian tinggal di gubuk ini rupanya," ejek Chiara sambil tersenyum.
Istri Cacat CEOBab 3Chiara berkacak pinggang, ia menoleh pada Julia dan Olivia setelah keduanya mengikuti dari belakang."Kau pasti sangat bahagia bisa melihat suamimu kembali dan kau gadis cacat pasti sangat senang melihat ayahmu saat ini." Julia dan Olivia saling pandang. Ya, tak dapat dipungkiri hati keduanya diliputi kebahagiaan, meski masih belum mengetahui maksud dibalik Chiara membawa mereka kembali. Dan saat ini keduanya bersiap guna mendengar alasannya langsung dari mulut Chiara."Apa kau ingin mengurus suamimu?" Julia mengangguk cepat membuat sudut bibir Chiara terangkat."Bagus, kau bisa terus disisinya. Namun aku punya syarat untuk itu.""Syarat apa, Nona?"
Istri cacat CEOBab 4Via mengangkat panggilan di ponselnya saat dirinya hampir merebahkan badannya di kasur yang nyaman.Panggilan itu datangnya dari asisten Tuan Oliver, Bram, yang menyuruh Via untuk istirahat karena bosnya akan pulang larut malam bahkan mungkin sampai pagi menjelang.Via mengiyakan lalu menutup panggilan. Tak berapa lama panggilan kembali masuk, kali ini dari Chiara. Dengan malas Via mengangkat panggilan.Begitu tersambung, yang Via dengar adakah suara Chiara yang langsung memakinya dengan kata-kata kasar."Hei, perempuan jelek, kenapa sejak datang ke Dubai kamu tidak menghubungiku? Apa kamu sudah lupa bahwa kamu ditugaskan untuk memberitahuku semua gerak-gerik Christian?" serang Chiara
Istri Cacat CEOBab 5Christ terbangun di pagi harinya dengan kepala yang berat disertai pusing. Ia membuka matanya perlahan lalu duduk sambil memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri.Christ baru saja akan berdiri ketika matanya tak sengaja melihat cadar hitam yang teronggok di atas kasur tempatnya berbaring tadi. Keningnya langsung berkerut.'Pemilik cadar ini pasti dia.' Dengan sedikit marah di hatinya, Christ mengambil cadar itu kasar lalu berjalan cepat menuju ke kamar asistennya, Via.Saat itu Via tengah menyisir rambutnya yang basah. Dia terkejut ketika pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dengan sedikit kencang. Untunglah rambut
Istri Cacat CEOBab 6Christian baru sampai di unitnya saat mencium harum masakan dari arah dapur. Ia melihat kesana dan mendapati Via tengah duduk sambil menikmati makan malam sendirian. Walau mulutnya tengah mengunyah pelan, namun pikirannya sedang berkelana hingga tak menyadari seorang Christian yang tengah berdiri memperhatikannya. Sebenarnya Christ pulang hanya untuk mandi dan berganti baju. Christ akan pergi menuju pesta yang diadakan oleh relasi bisnisnya.'Gadis aneh,' gumam Christian lalu beranjak menuju ke kamarnya.Via berhenti mengunyah makanan, pikirannya tertuju pada ibu dan ayahnya di negerinya. Ia Ingin tahu kabar mereka, namun dia tak mengetahui nomor telep
Istri Cacat CEOBab 7Iring-iringan dua unit kendaraan nampak memasuki sebuah halaman rumah yang cukup mewah. Seorang pengawal membukakan pintu Range Rovers hitam, ia membungkuk hormat saat James turun dari kendaraan miliknya.Pria berumur setengah abad lebih tersebut nampak mengedarkan pandangan ke sekeliling lalu memasuki rumah itu setelah pelayan mempersilahkannya masuk.James memasuki ruangan dimana terdapat seorang yang terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Dialah Suryo Joyo, sahabat karibnya semenjak lama. Sebenarnya isteri James, Melina, yang lebih akrab dengan Julia, istri dari Suryo. Saking akrabnya hubungan mereka di masa lalu, keduanya sepakat menjodohkan Christian dengan Olivia sewaktu mereka baru memasuki usia bel