"Mau bicara apa? Anak-anak udah pada berangkat ini ke kamar mandi,” jawab Ciara. Haidar: “Kamu mandiin sendirian? Mama ke mana?” “Iya, mama masak mau ada acara rutinannya nanti di sini,” kata Ciara. Haidar: “Masak juga bisa ditinggal sebentar. Kamu jangan capek-capek, inget anaknya bukan hanya kembar tiga. Ada baby cantik juga itu dalam perut kamu” Meskipun jarak sedang berpisah, hati mereka itu tetap tertaut. Jiwanya serasa tetap dekat. Perhatian lelaki kepala tiga ini tak akan lengah, terus diberikan walau hanya sebatas kata yang bisa dilontarkan dari kejauhan. “Hahahah, nggih. Gak bakal capek-capek kok.” Haidar: “Bilangnya gitu, tapi ngelakuinnya entahlah. Ocyang gabungkan telpon mama dulu.” “Iihh, gak usah!” KLING. MAMA SITA DITAMBAHKAN. Sita: “Hai anak Mama. Ada Nduk Cia juga. Tumben digabungin. Ada apa Sayang?” Haidar: “Titip Ciara ya Ma. Jangan boleh capek-capek. Mbum mau mandi tolong mama bantu mandiin, tiga soalnya.” Sita: “Oke, mama jaga Cia sebaik mungkin. Oalah,
“Ada apa? Untuk apa?” tanya Haidar. “Aku gak suka ketemu laki-laki yang kemarin itu. Dia kenal perusahaan papa, firasat Bening gak enak,” jawab Bening. “Okey, kamu di sini gak apa-apa,” kata Haidar. “Hmmm, tapi ….” “Ciara di rumah, jadi gak nyakitin dia. Toh ku cuma mau ngumpet kan bukan yang lain.” Haidar menghembuskan napas panjang, dia tahu kekhawatiran Bening. “Be-beneran ya nggak nimbulin salah paham?” Bening masih terlihat sangat gugup. Kemarin Bening sempat ditemui lelaki sekitar usia 40 an, terlihat mempunyai nafsu besar terhadap Bening. Bukan hanya itu, gerak geriknya terlihat dia bukan orang
Di malam yang tidak terlalu dingin itu tiba-tiba Ciara ingin makan ice cream yang tak lain adalah Ice Cream Ecool dari perusahaan Haidar sendiri. Akan tetapi, keinginannya tidak hanya sampai di situ saja, ia ingin makan es krimnya bersama dengan suami di tempat rumah fiksi atau yang dinamakan dengan Romantic House di taman halaman Haidar. Meskipun tidak terlalu dingin, tapi kalau di rumah RH itu bisa lebih dingin daripada di sekitar area rumah Haidar yang lain, tentu ini tidak diizinkan oleh laki-laki yang baru pulang dari Belanda tersebut."Kenapa, hmmm?" tanya Haidar."Pengen makan ICE CREAM ECOOL, tapi di Romantic House," jawab Ciara."Ini malem loh, gak boleh kalau di luar. Makan di kamar aja ya," jawab Haidar."Yaaaah, Baby Girl pengen makan di luar, Abi!" rengek Ciara."Ocyang gak ingin liat kamu dimasuki angin, udah malem kan ganggu tidur kamu juga kalau muntah-muntah," kilah Haidar
"Ya udah, aku keluar aja. Pasti kamu gak tega sama Mbak Ciara." Bening mulai melangkah, ada kesal-kesal cemburunya juga tidak direspon Haidar."E-eh, jangan! K-kamu tidur lagi aja, aku habis ini tidak tidur lagi kok.""Eeh, tapi loh, bukannya kamu---""Kamu salah bulan pesennya, ini yang menjadi sebab Bening masih di sini,"Haidar tidak memperdulikan Bening yang terlihat akan bicara, ia langsung keluar membuka pintu kamar mandi. Jelas Haidar memikirkan keadaan Ciara. Bukan perkara bukan hanya perkara yang tidak di sungai tengah aja tapi ini mengenai perasaan bersalahnya sudah tidur dua kali dengan orang lain selain istrinya sendiri meskipun notabennya dengan kata tidak sengaja. Ginuk memang meresahkan, waktu itu Haidar bersama timnya sudah menyelidiki dan ternyata benar ada tujuan buruk untuk Bening dan perusahaan papanya Bening.FLASBACK OFF."Oc, kenapa belum tidur?" tanya C
"Pengen baleng ibu," bisik Uja."Oohhh, nanti ya. Kita beli dulu bareng Gimom," bisik balik Sita.Keinginan utamanya tetap diungkapkan. Genangan air mata Uja sudah menunjukkan detik mau meletus. Menyikapi hal tersebut, Sita justru menggendong Uja dan mengajak Nenek Gilap untuk menggendong yang lain supaya kalau menangis sudah di luar, tidak didengar oleh Ciara.***"Assalamu'alaikum, anakku sayang. Dunianya sudah berbeda ya, lebih luas kan? Hmmm, moga Adik bahagia, jadi anak sholihah. Abi sayang banget sama Baby Girl ini, Abi percaya kok, pasti kamu juga sayang Abi. Makasih udah kasih kelonggaran buat Ibu. Sekarang Ibu masih pucet habis berjuang untuk temuin kamu dengan Abi. Sayangi ibu ya Sayang."Kiara Basma, anak kedua dari Ciara Basma dan Haidar Jenggala. Kiara lahir setelah adzan subuh di bulan Ramadhan. Wajahnya sangat mirip dengan Ciara sesuai dengan yang mereka angankan di waktu saat Uja, Uha,
Tak ada kebahagiaan yang sempurna, kecuali kita yang menganggap sempurna karena setiap yang dilakukan tangan lemah ini pasti ada kuranganya, entah itu di bagian, awal, akhir tengah maupun yang menyelimuti di Setiap perkara yang dilakukan dengan tanpa disadari. Keadaan Gus Fahim dan Tiara segera diurus. Baru saja mau lega karena pelaku tertangkap, kini malah terjadi kecelakaan."Kamu pulang ya, biar disetir mama. Ocyang langsung ke rumah sakit. Tenang, Tiara pasti segera sadar kok." Haidar memeluk sang istri yang terlihat kaget.***"Pengingat yang tidak mungkin aku ingkari. Walaupun sesuatu akan terjadi lagi memberimu sebuah pemberontakan besar yang mengeruk semua hal yang telaj menjadi kebahagiaanmu, jangan menyerah Sayang. Kamu udah paham bukan? Dunia emang gitu. Jika tumbuhan bisa layu
Bab 111. Menjemput PagiYang harus dipikirkan lagi setelah perkara Gus Fahim beres, tidak ada. Tinggal menunggu pulih dan mempersiapkan pernikahan Tiara dengan Gus Fahim. Kabarnya, Kang Musa juga akan segera melamar Bening.Haidar terdiam dan menatap Ciara yang sedang berkomunikasi dengan putra dan putrinya. Dua tahun kemudian Putra kembar tiganya sudah berusia 4 tahun, sedangkan putri kecilnya itu sekarang sudah berusia 2 tahun. Kalau berbicara dengan waktu dan memikirkan dengan yang terjadi, hari tentu terkesan begitu cepat. Akan tetapi, berjalannya sudah begitu jauh, tak menyangka ternyata rumah tangga mereka sudah berjalan selama 5 tahun lebih.Hubungan antara keluarga Haidar dengan Toya Galaxy pun juga membaik. Mereka sering bersama dan ber
"Kapok tuh aquarium kesayangan njenengan pecah! Isbay gak ngerasa bersalah, terserah mau dibenci karena di situ gak ada ikannya! Beresin sendiri Isbay gak mau ngeberesin!" Ciara meninggalkan Haidar dan kamar yang berantakan."Kalau kamu memang minta Ocyang marah, baik. Ocyang tidak keberatan untuk menuruti."Jujur, Haidar sangat kecewa. Setiap orang itu punya barang berharga. Aquariumnya kecil, tetapi itu sangat dirawat oleh Haidar. Sampai segitunya Ciara marah, mana malah melawan. Sebenarnya, kecewa besarnya Haidar bukan perkara aquarium pecah, Haidar kecewa besar dengan langkah Ciara yang terkesan tidak menghargai keberadaan Haidar sebagai suami.KLING KLING."Hallo, gimana? Oh, ada kerja sama ke luar kota, sipp. Besok kita berangkat," ucap Haidar dalam telepon."Ternyata cari gara-gara. Pengen trending kasus perselingkuhan, begitu hah?" bentak Ciara.Sukses membuat Ciara semakin geram.