Share

55. Yuna Malu

Yuna menyeruput kopinya bersamaan dengan Vina yang menelan obatnya. Lidahnya tak merasakan keanehan rasa kopi tersebut, tetapi ia mencoba menahannya agar tak tertelan. Kemudian Yuna melebarkan bibirnya tanpa perlu menunjukkan giginya.

Dengan cara seperti ini, ia bisa bertahan agar kopinya tak tertelan. Wajahnya tampak puas, setelah yakin Vina menelan obat tersebut. Tentu saja, wanita di hadapannya meneguknya tanpa rasa curiga. Sama seperti dirinya dulu, tak pernah merasa curiga pada sahabat yang ia kira berhati malaikat.

“Aduh, sepertinya aku kelamaan ninggalin meja kerjaku,” seru Vina dengan wajah sedikit panik saat indera penglihatannya menatap jam dinding di atas kulkas pantri.

Wanita itu bergegas bangkit dari duduknya. “Yuna, aku lanjut kerja ya. Jangan lupa habiskan kopinya ... okeh!” seru Vina seraya merapikan pakaiannya.

Yuna hanya berdeham sebisanya, seraya mempertahankan bibirnya yang melebar menggantikan senyuman. Setelah Vina berbalik dan berlari ia langsung bergegas menuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status