Share

Takut

Aku menelan saliva, tubuhku makin gugup dan berkeringat saja.

"Permisi Bu, Pipit mau istirahat sebentar sebelum ke warung." Pipit melengos pergi ke dalam.

"Aa teh kenapa? Pagi-pagi keringetan gitu." Asmi bertanya lagi dengan mata menyipit.

Mulutku refleks terbuka dan tergagap-gagap.

"Anu emm ...."

Belum juga selesai aku melanjutkan ucapanku Asmi sudah melengos pergi ke dalam.

"Neng! Neng tunggu!"

"Ssstt jangan teriak-teriak, ini masih pagi buta Hasjun sama Poppy masih tidur," ucap Asmi sambil menempelkan jari telunjuknya di depan bibir.

Tak tahan lagi, kupeluk Asmi erat-erat sampai tak sadar air mataku juga menerobos begitu saja.

"Maafin Aa Neng ... maafin, Aa." Aku berbisik di telinganya.

"Aa, ada apa ini teh? Malu atuh." Asmi dengan paksa melepaskan pelukanku. Cepat kuseka air mata.

"Aa teh kenapa sih? Ada apa kok nangis begini?"

Aku menggeleng pelan.

"Udah atuh gak apa-apa Aa, Neng teh tadi nanya-nanya cuma bercanda, Neng gak marah kok, lagian mau gimana lagi atuh da 'kan gak enak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
asmi, cepetan packing barang2 hasan, lalu tendang keluar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status