Share

11. Tembok Tinggi

“Tidur di sini.”

Kalimat itu sukses membuat Lavira tertegun di tempat. Matanya membulat, kepalanya perlahan mendongak dan menatap Avram yang sudah sempat menutup mata. Pria itu kembali membuka matanya saat merasakan kepala Lavira bergerak di atas dada bidangnya. Dua pasang mata itu saling tatap hanya beberapa detik, sampai detik berikutnya Lavira mengalihkan wajah.

“S-saya cukup berat, Tuan. Nanti Tuan sesak napas karena saya tidur di sini,” cicit Lavira.

‘Berat katanya? Bahkan aku tidak merasakan apa pun sekarang. Badan kurus seperti ini mengaku berat?’ batin Avram heran.

“Tidak berat, tidur saja,” tutur Avram dengan suara dinginnya.

Lavira tak mampu lagi membantah. Seakan sudah menjadi kodratnya seorang Lavira, dia begitu patuh. Bahkan mungkin jika disuruh oleh orang lain untuk melompat dari gedung tinggi, b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
OnaLya KayLes
Kak kenapa tidak bisa dibuka, nanggung ceritanya menarik
goodnovel comment avatar
Ayra Azkayra
lanjut 2 bab dong kak
goodnovel comment avatar
Ayra Azkayra
kak kok pendek sih cerita.y....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status