"Kau lihat sendiri dengan matamu, Kak. Aku sedikit menyesal mengarahkanmu untuk menjadi klien World Shadow. Apalagi menjadi saksi kedekatan kakak dan keponakanku dengan wanita itu. Sumpah demi apapun, wanita itu mengerikan sekali, Kak. Aku tidak berbohong."Austin yang baru kembali dari kejadian tidak menyenangkan di restoran tempatnya bertemu investor, langsung mengabari kakaknya tentang wanita yang mereka sama-sama kenal—Alexa.Tapi saat ini Aaron terlihat lebih tenang. Dia tidak sepenuhnya ingin mempercayai apa yang dikatakan Austin, tetapi dia sendiri sudah melihat bagaimana Alexa beraksi di Fresno pada malam itu. Jadi, tidak ada penyangkalan yang dapat ia ajukan pada adiknya yang jelas cemas“Kenapa kau diam? Apa kau tidak mendengarkanku dari tadi? "Austin menunggu jawaban.“Aku mendengarkan semua yang kau sampaikan. Tapi aku tidak bisa mengatakan apapun karena aku memang sudah tahu seperti apa wanita bernama Alexa itu.”“Sebelumnya di Fresno aku melihat dengan mata kepalaku send
“Alexa, kenapa terburu-buru sekali, Nak? Kita jarang sekali makan malam dengan formasi lengkap seperti ini. Lagi pula setelah kepulanganmu, kita belum pernah duduk berbincang santai karena pekerjaanmu yang sangat sibuk sekali.” Harley membujuk Alexa dengan rayuannya.“Duduk dan santailah dulu, makan malam masih disiapkan. Kebetulan di sini ada Tuan Darwin, ajaklah beliau bicara berdua, kurasa kau bisa merekomendasikan tempat kerjamu padanya. Itu satu hal yang saling menguntungkan, bukan? Setidaknya temani tamu kita. Tidak baik mengabaikan tamu yang berkunjung, Nak.” rayuan manis diucapkan Harley pada Alexa.Melihat tingkah ibunya barusan membuat Alexa merasa jijik dan mual. Mengingat perlakuan padanya sejak kecil hingga sebelum malam ini, bagaimana mungkin ibunya bisa semanis itu padanya?‘Ok, mari kita lihat ke mana rencana kalian? Apa sesuai tebakanku atau tidak.’ Alexa bergumam dalam hati, tapi senyuman simpulnya tetap ia torehkan pada semuanya, “Baik, aku akan mengajak Tuan Darwin
Alexa baru saja membasuh wajahnya dengan air. Kepalanya begitu berat, padahal sebelumnya ia baik-baik saja.“Kenapa denganku? Kenapa kepalaku sakit sekali? Tubuhku juga tidak nyaman seperti ini,” Alexa bergumam merasakan keanehan yang tubuhnya alami. Ingatannya kembali pada saat malam naasnya enam tahun lalu.“Padahal aku tidak memakan apapun yang mereka sediakan. Kecuali…” ia menggantung kalimatnya saat mengingat apa yang membuatnya bisa seperti ini, “bahkan air putih pun bisa kalian manfaatkan untuk menjebakku. Keterlaluan..."Alexa tersenyum miris. Ia mengutuk dirinya sendiri yang masih bisa tertipu untuk yang kedua kali.“Aku harus segera pergi dari tempat ini. Jangan sampai bertemu dengan salah satu dari mereka.” Ucapnya lagi dan bergegas keluar dari sana dengan langkahnya yang gontai.Namun sayangnya, di depan toilet wanita yang bersebelahan dengan toilet pria, Alexa yang langkahnya tidak stabil malah menabrakkan tubuhnya tanpa sengaja ke pria bertubuh kekar yang baru keluar dar
Sekalipun di dalam ruangan hotel yang megah, tapi sinar matahari yang menerangi bumi tetap menyelinap masuk ke kamar di mana Alexa berbaring saat ini.“Ugh... silau sekali. Kepalaku juga sakit...” keluhnya karena silau sinar matahari membangunkannya dan membuat ia sadar kalau saat ini kepalanya sangat sakit.Alexa memijat kepalanya berulang, “Aku tidak meminum apapun kecuali air putih, tapi kenapa kepalaku begitu sakit? Ah, pasti karena wanita jalang itu. Obat seperti apa yang diberikannya padaku?” sambungnya bergumam tanpa ingat hal lain selain Megan.“Apa tidurmu nyenyak, Babe?”Suara seorang pria yang begitu dekat dan jelas sontak membuat Alexa terkesiap kaget. Mata malasnya langsung terbuka lebar saat ini. Terlebih ketika ia menoleh ke samping, ada wajah pria tampan yang tersenyum secerah mentari. Siapa lagi kalau bukan Aaron?“Aaahhh!!!” teriaknya seketika hingga Aaron refleks menutup telinganya dengan bantal.Tapi suara Alexa yang nyaring harus dihentikan. Oleh karena itu Aaron
Di dalam kamar hotel tempatnya menginap bersama Robert, Megan duduk cemas di pinggiran ranjang. Ia kembali dengan kekecewaan karena resepsionis hotel menolak memberitahukan informasi tentang tamu VVIP mereka. Robert baru keluar dari kamar mandi langsung bertanya karena Megan benar-benar terlihat sedang cemas.“Kau kenapa, Meg? Kau habis dari mana? Saat aku bangun tadi, aku tidak melihatmu di kamar.” Robert bertanya dan duduk di samping Megan.“Aku ingin berjalan-jalan sebentar di luar. Aku bosan sejak tadi malam kau abaikan. Sepanjang malam kau mabuk dan setelah sampai di kamar kau malah tertidur dengan pulas. Kau baru pulang, tapi bukannya mendapatkan pelukan dan bercinta, aku malah harus mendengarmu terus bergumam tidak jelas.” Megan menjawab kesal dan itu bisa diterima Robert.“Maafkan aku. Mungkin aku terbawa suasana.” Robert meminta maaf, “Aku tidak ingin sengaja mengabaikanmu, Meg.” ia menambahkan alasannya sambil menggenggam tangan Megan.“Kau bahkan tidak memanggilku dengan s
“Katakan pada kami, dengan siapa kau bermalam di hotel itu?” Regan bertanya dengan bentakan pada Alexa. Di sampingnya ada Harley yang terlihat memijat dahinya, sedangkan Megan dan Cora berdiri di belakang sofa tempat Regan dan Harley duduk. Semuanya memberikan tatapan geram yang berisi pertanyaan yang sama.“Kalian ingin tahu sekali atau apa? Kenapa malah pertanyaan seperti ini yang kalian tanyakan? Sebegitu kecewa kah kalian karena aku tidak tidur bersama pria tua itu?” Alexa membalikkan pertanyaan.“Anak kurang ajar. Tidak bisakah kau hanya menjawab apa yang ditanyakan padamu? Kenapa sikap membantahmu ini tidak berubah sama sekali?” Harley menanggapi dengan tidak berdaya. Ia kewalahan menghadapi sifat Alexa yang keras.“Kalian ingin bertanya, dan aku ingin tahu untuk apa itu? Bukankah ini privasiku? Kalian tidak akan mati hanya karena mengatakan kemauan kalian atasku.” Alexa masih tidak ingin menjawab. Karena tentu ia tidak akan mengatakan kalau dirinya bermalam di kamar Aaron, pri
“Sebelumnya maaf, karena aku belum sempat menyapa Tuan Hobbs. Aku Darwin, aku mengelola bisnis di bidang resort di beberapa bagian negara di Asia dan Amerika, kini aku mulai merambah ke Eropa. Aku sudah mendengar nama Tuan Aaron sejak lama, tapi baru kali ini bisa beruntung bertemu secara langsung,” ucap Darwin sopan.“Ya, senang berkenalan dan bertemu dengan Tuan Darwin. Tapi sepertinya pertemuan kita tidak berkesan baik kali ini. Ada urusan penting yang harus diselesaikan, jadi mari kita ulangi di lain hari.” jawab Aaron sopan.“Dan lagi, bagaimana perjodohan ini bisa terjadi saat Alexa sendiri tidak menceritakan hal ini denganku? Babe, tolong jelaskan padaku sekarang.” ucap Aaron mengarah pada Alexa untuk menjelaskan.‘Habislah aku. Apa yang harus kukatakan padanya? Dia juga entah kenapa malah membawa masalah baru di sini. Tuhan, kepalaku sakit.’ Alexa bergumam bingung dalam hati. Ia terlihat seperti kucing yang tertangkap basah mencuri ikan.“Maafkan aku tidak memberitahukan padam
“Begitu penting nggapan suamiku pada kalian, tapi perasaanku yang selalu dipermainkan tidak ada artinya, ya? Sayang sekali karena itu tidak berguna. Mana mungkin dia repot memikirkan kelakuan kalian sementara jelas di matanya kalian jahat padaku?” Alexa menanggapi ucapan Harley.“Lex, kau tidak bisa mengatakan hal seperti itu pada orang tuamu sendiri. Ingatlah semua kebaikan mereka padamu. Kumohon, jangan berubah seperti ini. Kau yang dulu sangat lembut, tidak sekasar ini sekalipun kau sangat marah.” bujuk Robert sambil mengingatkan bagaimana Alexa yang dulu.“Alexa yang dulu sangat lembut dan mudah dihancurkan. Itu kah yang kau maksud, Tuan Robert? Tapi kurasa kau harus menelan kekecewaan.” Alexa menjawab sambil tersenyum miris.“Aku mengingatkan sekali lagi, jangan mengusikku atau hanya kesialan yang akan kalian dapatkan nanti. Aku tidak akan menahan lagi jika kalian melewati batasan yang sudah sangat jelas.” Sambungnya memberi peringatan sebelum menoleh pada Aaron yang sejak tadi h