Share

BAB : 121

Katanya dia hanya istirahat, bukan tidur ... tapi lihatlah, bahkan napas teratur yang dia hembuskan saja seakan meyakinkan kalau Justin benar benar tertidur.

“Ya, kamu nggak tidur, hanya sekadar istirahat. Tapi lihatlah, justru hingga sekarang sudah satu jam waktu berjalan dan kamu belum bangun,” gumam Hana.

Hana tersenyum, sambil mengelus lembut wajah yang tenang dalam pangkuannya ... kemudian sesekali mencium dahi Justin.

Ia benar benar tak ingin Justin menyakiti dan merasa disakiti lagi. Karena dampaknya benar benar buruk, bahkan membahayakan. Bukan hanya menyiksa, karena merasa tersakiti membuat sikap kasarnya seketika muncul seolah tak pandang bulu untuk menyiksa.

Awalnya ia tak begitu yakin jika sikap suaminya begini karena bawaan dari kebiasaan yang dia derita dari dulu, tapi ternyata faktor lain juga mempengaruhi. Ya, apalagi kalau bukan sebuah kebohongan yang dilakukan oleh mamanya. Membuat rasa percayanya terhadap wanita, seakan akan tak ada lagi. Maka dari itu jugalah, dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status