Share

BAB : 31

Sakit, bahkan rasa perihnya lebih mendominasi. Ya, itulah hal yang ia rasakan saat membuka mata. Tapi tiba-tiba rasa itu seolah lenyap ketika mendapati seseorang yang tengah berada di sampingnya. Tertidur, dengan lengan sebagai bantalan.

Menyentuh lembut wajah itu. Rasanya ingin memeluk, tapi seolah terhalang oleh rasa perih di bagian dadanya saat melakukan pergerakan.

Justin yang awalnya masih dalam tidur, kini bereaksi saat merasakan ada sentuhan di wajahnya. Terjaga dan mendapati apa yang ia harapkan. Hana sadar.

"Han, kamu sudah sadar." Ia langsung heboh. "Apa yang kamu rasain? Apa masih sakit? Kamu mau minum? Atau ..."

Hana menggeleng lemah. Gila, sih ini rasanya. Seakan akan badannya ikut sakit semua hanya untuk bergerak sedikit saja.

"Aku nggak mau apa-apa," gumamnya lemah. "Cuman dadaku rasanya sangat sakit dan perih," ujarnya sedikit meringis.

"Aku panggil dokter dulu, ya ... untuk mengecek kondisimu," ujar Justin hendak berlalu pergi. Tapi niatnya itu terhenti saat Hana men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status