Share

BAB : 37

Kalau bukan karena pengaruh obat, mungkin saat ini ia masih menerawang panjang tanpa ujung. Tapi tidur nyenyaknya sampai terganggu napas hangat yang tiba-tiba menerpa wajahnya. ya, sangat dekat hingga membuatnya terjaga.

"Udah di sini aja," gumam Hana mendapati Justin yang sudah tidur di sampingnya.

Mata itu terbuka lebar saat ia melepaskan rengkuhan yang melilit badannya.

"Mau kemana?"

"Nggak mau kemana-mana," jawab Hana.

"Tutup matamu dan tidurlah," perintah Justin yang kembali menutup matanya.

"Om, besok aku mulai kuliah, ya," ujarnya kembali bicara.

"Nanti saja, setelah kondisimu lebih baik," balas Justin tak setuju. "Lagian, aku juga sudah membicarakan hal ini pada pihak kampus.

"Ayolah ... otakku kan nggak secerdas itu juga, yang bisa mengejar pelajaran yang sudah beberapa hari ku tinggalkan," rengeknya berharap Justin akan mengijinkannya.

Sehari tak masuk kuliah saja sudah membuat otaknya keriting. Lah ini, sudah lebih dari satu minggu ia meliburkan diri. Bisa-bisa otaknya mele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status