Share

Tidak Ada Kesempatan Kedua

Aruna tersenyum mendengar keluhan dari suaminya yang ingin mencium dirinya. Kemudian Aruna menoleh dan dengan sengaja memajukan bibirnya. Erland ikut tersenyum kemudian mengecupnya.

"Eh sudah?" tanya Aruna saat Erland menjauhkan kepala.

"Aku inginnya hal lain, jika kamu mau lanjut. Maka ayo kembali ke dalam," ajak Erland.

Aruna langsung mendorong suaminya menjauh. "Program anak sih program, tapi tolong jaga kesehatan juga. Jangan bikin anak nonstop."

Erland tersenyum melihatnya yang merajuk. Kemudian dia kembali memeluk Aruna dan menenggelamkan kepala ada pundaknya.

"Baiklah. Hari kita masih panjang ya Sayang."

Kepalanya mengangguk. "Benar. Kalau sudah waktunya, pasti dikasih anak kok."

Seperti biasa, Aruna dan Erland kembali bekerja setelah esok harinya tiba. Dan baru menjemput Fira di rumah Faisal saat jam pulang kerja.

"Mama!" seru Fira langsung berlari dan memeluk kakinya.

Aruna tersenyum dan mengusap kepala putrinya. "Senang menginap di rumah kakek?"

Kepala Fira mengangguk antusi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status