Share

Warisan Tidak Diberikan Pada Orang Lain

Erland telah selesai mandi dan makan malam bersama keluarga kecil. Aruna saat ini sedang merapikan pakaian suaminya.

"Kabari aku jika kamu sudah tiba," ujarnya membuat Erland tersenyum.

"Aku tidak pergi jauh Sayang, tapi baiklah aku akan tetap memberi kabar."

Aruna mengangguk. "Bagus."

Kemudian Aruna memandang suaminya yang selalu saja tampan. Padahal bertahun-tahun telah berlalu. Erland meraih pinggangnya dan ingin mencium bibirnya, membuat Aruna langsung mendorong wajah suaminya.

"Kamu kan sudah harus pergi," usirnya.

"Habisnya kamu terus saja menatap padaku, jadi aku kira kamu minta cium."

Aruna berdecak, "aku sedang mengagumi suamiku yang tampan ini, bukan karena ingin cium."

Dahi Erland mengerut. "Yakin tidak mau cium?"

Aruna tersenyum dan mengalunkan tangan pada pundak suaminya, kemudian saling mencium meski hanya kecupan saja. Erland mengusap kepalanya.

"Aku akan segera pulang, masuklah dan jangan bergadang."

Kepala Aruna mengangguk. Erland sempat mengecup dahinya dulu, kemudia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status