Share

Kenyataan Sebenarnya

Zelda terdiam, menatap Marvin dengan lamat dan sayup– memperhatikan pria yang juga lebih tua darinya tersebut yang saat ini sedang mengobati kepalanya. Pria itu tampak menampilkan raut wajah serius, tatapan mata penuh ke khawatiran. Caranya mengobati Zelda sangat telaten. Dia bersikap lembut dan hati-hati.

Ketika Marvin kontak mata dengannya, Zelda buru-buru memalingkan wajah. Diam-diam tangan Zelda terkepal kuat, menahan perasaan jiji dalam sana. Tetapi …-

'Aku tidak boleh jatuh cinta pada Paman. Di--dia Paman kandungku. A--aku tidak bisa, Tuhan!' batin Zelda, memejamkan mata ketika Marvin meraih dagunya lalu mengecup bibirnya.

Perasaan ini … sama sekali tidak ada perasaan jiji. Ketika Marvin mengecup bibirnya, dia sama sekali tidak merasakan jiji. Dia nyaman dan merasa sangat dicintai oleh pria ini. Namun, fakta itu-- fakta Marvin adalah Paman kandungnya terus mengiyang dalam kepalanya.

"Apa yang ada di tanganmu?" tanya Marvin pelan. Meskipun begitu, nadanya datar dan dingin– mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status