Share

Chapter 95 - Keyakinan

Megan berjalan mendekati bebatuan dimana Nesa duduk. Keduanya tidak bicara, hanya duduk dan menatap Padang rumput gersang dengan tatapan kosong.

"Aku menyukainya sejak pertama kali melihatnya," ucap Nesa memecah kesunyian.

"Saat itu dia tersenyum ramah. Menanyakan arah menuju fakultas sinematografi. Aku mengantarkannya dan terkejut, ternyata dia datang untuk menemui mu," tuturnya. Mengisahkan awal mula pertemuannya dengan Baron.

"Saat itu aku hanya junior yang mengangumi setiap karya mu, Megan. Aku bermimpi suatu hari bisa duduk satu meja dan berkerjasama denganmu, tapi itu sekedar mimpi. Tak lebih,"

"Namun, semenjak bertemu dengan Baron dan aku tahu sejarah hubungan kalian, aku bertekad untuk membuat mimpi ku menjadi kenyataan. Aku ingin bersama kalian setiap hari." Airmata Nesa tak tertahankan. Ia terisak perlahan.

"Karena itu aku tidak berani sembarangan memaksakan perasaan ku. Tapi dia—"

Megan mengacungkan lembaran tisu yang sengaja dibawanya.

"Dia dengan mudah merebut hati Baron,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status