Share

Bagian 36

Aira terdengar menangis di dalam toilet. Aku agak cemas jadinya. Bila sesuatu terjadi pada anak kecil itu, toh aku bisa kena masalah. Kubuka pintu toilet, memastikan apa yang terjadi dengan anak Rani.

“Kenapa lagi?“

“Emaknya Mbak Dinta tungguin di sini.“

Ya, memang keluarga Mas Agam kalau sekali-kalinya ngajari anak itu manggil, dengan sebutan emaknya anak-anakku.

Sebegitu rendah diri ini di hadapan mereka. Hingga perihal panggilan saja, dicarikan yang paling tidak bergengsi. Padahal, terhadap Rani, Dinta dan Danis selalu diajari memanggil Tante atau Bu Lik. Pernah aku menyuruh anak-anakku memanggil Rani dengan sebutan Mbak, akibatnya aku kena semprot sama Mbak Eka.

“Kamu menyusahkan sekali sih?“
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Theresia Sangian
usahakn setiap bab nya jangan muter² aja crtnya, ingat koin hehehe
goodnovel comment avatar
Hasdi Nursi
iya betul sekali. saat masih pr0ses sidang, memang harus menghindari hal" yg bisa menimbulkan fitnah,, sabar Nia, jangan lama" saja di sana,, 0k tetap Ssemangatt auth0r,,.........
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
eh kalau aku pas diposisi gini aku juga bakal bingung ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status