Share

Bab 341

Setelah itu kini rasanya lebih menegangkan, ada rasa malu yang dirasakan oleh Asih.

Ya, dia menyadari apa yang barusan dia lakukan. Pasrah saat Barra menarik tengkuknya.

Kenapa bisa dia menjadi seperti ini?

Merespon dengan baik saat-saat yang paling menegangkan itu.

"Ayo turun."

Asih pun melihat Barra yang sudah membukakan pintu untuknya, dia pun tersadar ternyata mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Seorang penjual rujak di sisi jalan seperti apa yang diinginkan oleh seorang Asih.

Kenapa bisa dia tidak menyadarinya, bahkan sampai Barra sudah membukakan pintu untuknya saat ini, ataupun mungkin karena terlalu larut dalam pikirannya yang sungguh menguras tenaga.

Akhirnya Asih pun turun setelah itu keduanya pun duduk di kursi sambil menunggu rujak pesanan mereka tiba.

Tanpa ada kata yang keluar dari mulut keduanya sama sekali, ada apa?

Mungkin masih merasa malu setelah kejadian di lampu merah tadi.

Hingga kini keduanya pun sudah mulai menikmati rujak yang sepertinya cukup membuat Asih t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Restoe Boemi
baca part asih dan bara jadi senyum senyum sendiri
goodnovel comment avatar
Hilallia 27
aseeeeeeeekkk.. ya allah.. kaya lg ngalamin jd asih.. buakakakak..
goodnovel comment avatar
Eka Anggraini
aaaa bapertrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status