Share

Bab 98

Benar saja, Dion benar-benar menunggu dengan sabar.

Bahkan awalnya Nia berpikir jika Dion sudah tidur terlebih dahulu mengingat saat ini sudah tengah malam.

Lantas bagaimana dengan saat ini, apa yang harus Nia lakukan?

Menghindari?

Tidak, Nia tidak berniat untuk menghindari tetapi dirinya juga tidak siap untuk melakukannya.

Apa yang sebenarnya yang ada dalam benak wanita tersebut.

Mungkin rasa takut yang tak dapat diucapkan oleh bibirnya sendiri.

Namun, bagaimana cara untuk mengatakan semua itu pada Dion?

Nia tak tahu cara mengatakannya, bahkan Nia juga takut Dion tersinggung atas apa yang nanti diucapkannya.

"Mas, aku--" Nia meneguk saliva, kemudian menunjuk daun pintu.

Dion mengangkat sebelah alisnya matanya, menantikan apa yang akan dikatakan oleh Nia.

Tetapi, tampaknya Dion mengerti dengan ketegangan yang dirasakan oleh Nia.

"Ke sini!"

Dion menggerakkan tangan, meminta Nia untuk berjalan ke arahnya.

Nia pun seketika mendekat, meskipun langkah kakinya begitu pelan dan terlihat begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (28)
goodnovel comment avatar
rosa nidia
kebanyakan pengantar, kesannya jadi beetele-tele
goodnovel comment avatar
Juli Harianti
selalu di nanti, tapi koinnya mahal...
goodnovel comment avatar
Puteri Ayu
ha ha ha pokus ya . lanjutkan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status