Share

55 — Ulang Tahun Jicko

Siang, pukul dua belas.

“Kenapa kamu ke sini!” Gino bertanya. Tatapannya sinis ketika melihat Jicko datang ke ruangan rawatnya, menggeser pintu untuk ditutup. Pandangan mata Jicko agaknya damai. Tidak menggebu-gebu.

“Hanya mau menjenguk kamu,” kata Jicko santai. Dia berjalan melangkah mendekati ranjang tidur Gino.

Pria itu mendengus tak suka, “Untuk apa? Kamu datang ke sini hanya untuk mentertawakan aku, kan? Mentertawakan betapa malangnya kehidupanku. Itu kan yang kamu mau!”

Jicko menggeleng. “Enggak. Aku enggak ada niatan seperti itu!"

“Halah, bullshit! Orang seperti kamu mana bisa dipercaya.” Gino mengalihkan perhatiannya.

Jicko masih bersikap sabar. Sejak dia tahu Gino sakit seperti ini, badannya kurus kering, Jicko berusaha menahan amarahnya. Sebab, kalau diajak berdebat pun, rasanya takkan etis. Secara fisik, Jicko menang jika berkelahi dengan Gino. Namun alangkah baiknya kalau Jicko tidak memukul kakak iparnya yang juga temannya sekolahnya dulu. Meski tidak dekat-dekat am
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status