Share

Bab 58. Cairan Racun Arsenik

"Baiklahlah, yang penting jangan sampai kau kelelahan dan jatuh sakit saat Sarah sedang membutuhkanmu seperti sekarang."

Ali kembali menyesap kopinya dan menyandarkan punggungnya di sofa.

Sementara Layla masih duduk menunggu putrinya. Bibirnya terkadang terlihat bergerak, ia memanjatkan doa yang tidak putus-putus.

Saat Sarah sadar nanti, Layla berjanji tidak akan meninggalkannya. Ia ingin menemani putrinya dalam keadaan apapun.

Dalam hal ini, Layla menjadi teringat kembali tentang masa lalunya. Wajah suaminya yang terakhir dilihatnya masih tampak sangat jelas di ingatannya.

Tanpa sadar buih air matanya mengaliri pipinya bak sungai-sungai kecil. Layla bisa menghapus air matanya. Namun ia tidak dapat menghapus ingatannya tentang kenangannya yang menyakitkan saat itu.

"Aku merindukanmu, Mas," lirih Layla yang merindukan sosok suaminya itu.

Sudah delapan belas tahun mereka berpisah. Tepat saat usia Sarah masih menginjak tiga tahun.

Pernikahan Layla dan Arthajaya dulunya tidak mendapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status