Share

Part 46

Part 46

"Tu--tunggu, Mi ...," cegahnya sebelum aku mengambil langkah.

"Ya, Pak?"

"Emm ... Kamu beda ya hari ini. Makin cantik," puji Pak Beni yang membuat hatiku melayang seketika.

"Makasih ya, Pak, atas pujiannya. Aku juga gak nyangka, bisa jadi cantik. Padahal kemarin cuma diajak perawatan di salon mahal aja sama teman. Eh, ternyata hasilnya benar-benar memuaskan," ujarku berbohong. Supaya Pak Beni tak bertanya-tanya dengan perubahanku.

"Oh, gitu. Pantas aja hari ini beda. Kalau gitu rajin-rajin aja perawatan, Mi. Soalnya kamu cantik, sayang kan kalau sampai gak terawat." Pak Beni memberi saran seraya memuji lagi.

Tapi tetap saja, dalam hati aku tak setuju dengan sarannya. Rajin-rajin perawatan katanya, memang dia pikir perawatan tak butuh dana? Kalau dia yang mau biayain, ya, boleh juga.

"Gimana mau rajin perawatan, Pak? Uang aja pas-pasan," ucapku seraya menampilkan mimik wajah sedih supaya Pak Beni iba.

Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status