Share

Penolakan

“Sha, kemarilah kita bicara sebentar!” ujar Hilbram pada Ayesha yang sejak tadi melengos dan menghindarinya itu.

Ayesha tidak ingin membuka suaranya dahulu. Dadanya penuh sesak dengan segunung kekesalan. Tidak mau membuat air matanya terlihat menetes di hadapan pria ini. Dia harus ingat bahwa sudah sepakat dengan dirinya sendiri untuk mematikan rasa pada pria yang kejam ini.

Tidak cukupkah bagi pria itu menyakitinya selama ini?

Untuk apa masih datang hanya untuk mengatakan bahwa dirinya sudah tahu Adam adalah anaknya.

Lantas mau apa kalau memang mengetahui kenyataan itu?

Bukankah dia sudah menikah lagi?

Merasa Ayesha mengabaikan kehadirannya, dia bangkit dan hendak menghampiri Ayesha. Namun dengan sigap Ayesha juga bangkit sambil menahan Hilbram dengan tatapan tajamnya yang penuh luka yang masih berdarah.

Hatinya masih belum terima mengetahui bahwa pria ini begitu cepat berbahagia dengan wanita lain, sementara dirinya terpuruk dalam kubangan derita karena tujuan kebaikannya. Rasanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status