"Em, aku ada di mana ini?" Veronica dan Granella yang semula duduk di sofa yang berada di dalam ruang rawat secepatnya menghampiri saat melihat Celine yang mulai tersadar.
"Celine. Celine kau sudah sadar, Nak.""Ibu, aku ada dimana sekarang? Tuan? Tuan Zack?""Kamu berada di rumah sakit! Zack!" Saat itu juga Zack masuk. Celine memandang sesaat pada laki-laki yang kini berdiri memandanginya."Tuan apa kau baik-baik saja?" Zack hanya diam sembari menghampirinya.Veronica dan Granella menjauh, memberi ruang untuk mereka bicara."Kenapa kau lakukan ini?" Ucapan Zack begitu tegas."Aku hanya tidak mau melihat Tuan terluka. Bagas mengatakan ingin membuat Tuan lumpuh, aku mendengar sendiri dia bicara dengan anak buahnya.""Owh shit!" Zack menghela nafas kasar.Merasa dirinya sudah baik-baik saja, Celine melepas selang oksigen yang menutupi mulutnya dan mencoba untuk duduk.Bekas luka di punggungnya me"Hai gaes, astaga sorry aku baru ampai sekarang. Aku meluncur dari rumah sakit ke sini, temui kalian."Saat Granella pergi sebentar dengan Veronica di tengah perjalanan dia mendapatkan telepon dari teman-temannya yang sudah menunggunya di cafe.Sesampainya di sana dia memicingkan matanya saat melihat beberapa teman wanita datang bersama pasangan masing-masing. Tiga orang wanita, dan tiga orang pria sudah menunggunya di sana.Mereka memang kerap kali berkumpul membuat sebuah geng sosialita hanya sekedar untuk makan dan minum, membuang penat di tempat itu.Namun kali ini Granella di buat terkejut. Pasalnya baru kali ini mereka seperti kompak membawa pasangan kekasihnya."Astaga, kalian ..!""Ya ampun, lama sekali kau Granella, lihat! Makanan yang sudah aku pesankan untukmu sudah dingin menunggu majikannya menyantap," ujar salah satu temannya bernama Fransisca.Merasa tidak enak hati Granella pun menikmati minuman yang tema
"Kakak ...!" Granella terlihat begitu senang sepulang dari cafe.Dia berlari menghampiri Celine yang berada di dapur sedang membuatkan kopi untuk suaminya."Astaga, Granella dari mana saja kau? Kenapa kau tidak pulang denganku dari rumah sakit?""Maaf, Kak. Aku tidak tau kalau hari ini Kakak pulang dari rumah sakit. Aku di panggil teman-teman, jadi aku pergi temui mereka." Namun Celine memicingkan matanya.Seperti ada yang berbeda pada adik iparnya ini. "Kau kenapa? Sepertinya hari ini kau sangat bahagia, Granella?"Granella terlihat salah tingkah. "Apa yang Kak Celine katakan. Aku biasa saja." Pertanyaan Celine seketika membuah Granella malu."Aku tidak percaya. Kau pasti sedang ..." Celine sengaja menggoda Granella yang wajahnya semakin memerah."Kakak!" gerutu Granella kasal.Melihat dua wanita yang sedang bercanda di bawah, Zack turun ke lantai dasar dan menghampiri mereka."Akan aku katakan pada Ib
"Celine mengatakan kalau Mama menderita gagal jantung.""Apa?" Granella spontan menutup mulut dengan kedua tangannya.Betapa terkejutnya dia, padahal selama ini dia mengira kalau Veronica sakit hanya karena faktor usia. Salah mereka yang tak pernah ada waktu untuk ikut memeriksakan kondisi mamanya.Dokter pun tak lantas memberitahu Veronica sendiri karena menunggu dari pihak keluarganya datang."Astaga, apa Mama sendiri tau soal ini, Kak?" Zack menggeleng."Sepertinya Celine sengaja merahasiakan soal ini dari Mama. Kemaren dia menceritakan semuanya pada Kakak.""Tapi kenapa dia tidak menceritakannya padaku!" Granella mengira kalau Celine sengaja menyembunyikan darinya."Itu karena Kakak yang minta. Kakak memintanya untuk diam! Biar Kakak yang bicara denganmu.""Terus langkah apa yang harus kita lakukan, Kak?""Celine mengatakan ada dua cara untuk menyembuhkan penyakit Mama. Yang pertama pemasangan ring
Tok! Tok! Tok!"Zack keluar kau! Keluar, sialan! Mana tanggung jawabmu untuk membayar kami."Seisi rumah terperanjat saat beberapa orang menggedor pintu dengan sangat kasar dari luar.Merasakan ada yang tidak beres, Zack pun keluar di ikuti oleh Celine dan Granella yang juga penasaran siapa mereka."Ini dia orangnya! Bayar hak kami, kita sudah melakukan tugas tapi kau malah mempermainkan kita!" Bayar!""Owh Shit! Kemana anak security penjaga gerbang, kenapa meraka berhasil masuk kemari!" gumam Zack dalam hati."Sialan! Siapa yang menyuruhmu untuk kemari?" Sudah ku katakan kalau ..." Zack spontan menarik kerah baju Diego, namun dia menyempatkan diri memandang Celine dengan makna yang ada."Aku tak perduli! Pokoknya bayat sekarang!" Diego tetap saja kekeh dengan suara lantangnya. Bukan Zack tak mau bayar, tetapi dia memang tidak ada uangnya cast untuk membayar. Sedang semua kartu kreditnya di blokir oleh Veronica.
"Em anu, Tuan. Bagaimana tidak kau tanyakan sendiri pada diri Tuan.""Argh!" Zack seketika memutar tubuh Celine hingga posisi mereka kini berhadapan begitu dekat.''Jika aku bertanya apakah kau mau membatalkan perjanjian itu apa kau akan terima?""Maksud, Tuan?" Celine mengira jika dia menyetujui itu artinya Celine bisa lepas dari Zack dan keluarganya. Tapi kenyataannya bukan seperti itu."Kau masih ingat apa isi perjanjian itu?" Celine mengangguk."Bagaimana kalau kita batalkan?" Celine spontan membelalakkan matanya saat sadar dalam surat perjanjian itu tertulis bahwa Zack tidak akan pernah menyentuhnya. Itu salah satu syarat yang tertulis dalam surat perjanjian yang Celine tanda tangani."I-Itu artinya, Tuan ...?""Kenapa? Kamu keberatan? Sungguh aku tidak kuat jika melihatmu seperti ini!" Zack yang sedang diperdaya oleh minuman keras semakin menelungkupkan wajahnya ke dada Celine.Dia bisa mendengar
"Tuan muda Marcel. Astaga, akhirnya Tuan muda kembali juga." "Tu-Tuan mu-muda?"Betapa senangnya sekurity melihat Marcel pulang, sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan tuan muda yang satu ini.Marcel hanya menggerakkan sedikit kepalanya seolah mengatakan "Iya, kenapa ?""Ja-Jadi kamu Ma-Marcel?" Tapi justru sekurity-lah yang menjawab."Iya Nyonya muda, dia Tuan Marcel datang dari Prancis." Marcel mengerutkan alisnya saat sekurity memanggil Celine dengan sebutan Nyonya muda. "Itu artinya dia?" ..."Jadi kau istrinya Zack?" Selisih umur yang hanya dua tahun membuat Marcel memanggil Zack dengan sebutan namanya saja. Terlebih mereka yang selalu ribut membuat Marcel malas untuk menghormati kakaknya itu.Celine hanya menunduk tanpa menjawab saat Marcel menanyakan itu, karena Celine kalau selama ini Zack tidak pernah menganggapnya sebagai seorang istri."Tu-Tuan Marcel maaf, aku tidak tau kalau kau terny
"Apa? Jadi sidang skripsinya hari ini di tunda?" Sambil menuruni tangga istana Celine mengangkat telepon dari kampus. Padahal dia sendiri sudah siap untuk berangkat. Bahkan semua tugas sudah dia bawa bersama tas kecil yang dia tenteng di pundaknya.Dari bawah Granella dan Marcel yang sedang berada di meja makan spontan memandangnya."Ada apa Kak? Sepertinya Kakak dalam masalah?" tanya Granella sambil mengunyah makanan di mulutnya."Kau tau Granella, susah payah aku mempelajari materi ini dari semalam, dan kini Pak Dekan mengatakan sidang skripsi di tunda dengan alasan para Dosen akan melakukan meeting. Menyebalkan, bukan?" Granella menghela nafas kasar ikut merasakan kesal seperti apa yang Celine rasakan."Kalau kau sendiri mau kemana hari ini, Gra?" Marcel yang bertanya pada adiknya."Hari ini aku akan mendatangi perusahaan ternama milik seseorang. Mega Jaya Company. Kakak tau perusahaan itu, bukan?" Nama perusahaan itu serasa tidak asin
"Iya, sebentar saya sampai. Kalian siapkan sana file promosi terbaik. Nanti aku akan mengeceknya."Wanita yang kini memakai satu setel jas dan celananya berjalan begitu terlihat berkelas. Sambil mengangkat telepon, Granella di ikuti oleh asisten pribadinya mendatangi sebuah perusahaan yang tergolong besar.Alexander Duta Corpotation. Tertera nama di bagian atas gedung itu.Tanpa ragu Granella masuk ke dalam dan di sambut hangat oleh beberapa staf di perusahaan tersebut."Selamat siang, Nona Granella," ucap beberapa staf sambil menunduk memberi salam."Selamat siang. Dimana atasan kalian sekarang? Apa dia sudah tau kalau hari ini aku datang kemari?""Tuan Alex sudah menunggu anda di ruang meeting, Nona.""Alex?" Granella memicingkan matanya mendengar nama itu.Sepintas dalam otaknya kalau pemilik perusahaan ini adalah Axel yang dia kenal, namun Granella menepis sebelum melihatnya sendiri.Pasalnya bukan