Apa yang membuat Zack sangat membenci istrinya, padahal apa kurangnya Celine. Dari sigi fisik tidak ada yang buruk dari wanita ini. Di tinggal pergi oleh wanita yang dia cinta membuat Zack menjadi pribadi yang sangat angkuh, jangankan untuk memberi perhatian pada Celine, menatap wajahnya saja tidak. Bahkan Zack menyuruh Celine untuk tidur di sofa setiap malam tanpa pernah menganggapnya sebagai istri. Sanggupkah Celine mengubah pribadi angkuh ini menjadi sosok laki-laki yang di idamkannya?.
Lihat lebih banyak"Mah, Kak. Aku berangkat sekarang. Doakan aku selamat sampai tujuan.""Kamu jangan lupa untuk menghubungi Mama ketika sampai di sana, Granella.""Tentu saja, Mah. Aku pasti akan merindukan kalian!" Tak lupa Granella mencium pipi kakak dan kiri Veronica dan juga Celine yang turut mengantarnya sampai di depan rumah.Sementara Jony sudah menunggunya di mobil dan bersiap membukakan pintu untuk Nona majikannya itu.Diantar oleh anak buah kakaknya, Granella pergi ke bandara untuk bertemu dengan Berlian si manager dan Louise salah satu staf yang sudah menunggu di sana."Astaga, sorry aku terlambat! Kalian pasti sudah menungguku cukup lama kan? Astaga, di rumah tidak ada satu orang pun yang membangunkan aku!"Walau sudah terlihat lelah tapi mereka tak memperlihatkan rasa lelahnya di hadapan direktur utamanya.Pasalnya Granella sendiri yang membuat jadwal keberangkatan pagi-pagi, dia sendiri yang mulur sampai siang har
"Mau apa lagi kau kemari? Apa belum puas kau menyakiti hatiku, hah?" Mata Granella spontan berkaca-kaca.Bisa-bisanya pria ini datang kembali dan menggores luka yang sempat mengering.Rasa sakit hati yang sempat mereda kini muncul kembali seiring dengan kedatangannya."Granella, aku minta maaf. Tolong maafkan aku, sekarang aku sadar kalau aku tak bisa hidup tanpamu!" Tapi Granella sudah terlanjur kecewa."Aku ingin kembali padamu! Aku janji, aku tidak akan mengkhianati dirimu lagi! Tolong maafkan aku!"Alex berusaha meraih tangan Granella tapi dia tepis dengan kasar bahkan Granella tidak ingin melihat wajahnya sedikit pun.Dadanya berdegup kencang kala mengingat penghianatan yang dilakukan olehnya."Aku sudah memaafkan-mu! Sekarang pergilah, dan jangan pernah datang kembali!""Tapi Granella, aku ingin kembali padamu! Tolong beri aku kesempatan sekali lagi untuk membuktikan kalau aku tidak main-main denganmu!"
Sebuah foto kebersamaannya dengan Alex dulu masih tersimpan di dalam lemari. Foto itu terjatuh pada saat Granella mengambil mantel di dalamnya.Sakit hati kala mengingat pria yang yang pergi dengan wanita lain karena alasan yang tidak masuk akal.Tidak bisa dipungkiri kalau Granella masih memiliki rasa sayang terhadapnya walau rasa itu kini mulai menipis dan memudar seiring berjalannya waktu.Granella mengambil foto itu dengan sangat pelan dan memandanginya sejenak.Bret!Puas memandang sosok pria di dalam foto tersebut, kini lembaran kertas itu dia sobek menjadi berkeping-keping."Untuk apa aku masih menyimpan kenangan bersamanya, lebih baik aku buang semuanya."Gadis itu dengan lincahnya keluar kamar dan menemui Celine yang sedang duduk bersama Veronica.Veronica sudah menceritakan pada menantunya itu apa yang dia rasa setiap kali anaknya akan pergi ke luar kota."Ibu, Granella kemari" ucap Celine.
Belum terdengar suara nyonya Jenny bicara, terdengar suara sesenggukan lebih dulu lewat sambungan teleponnya dengan Marcel.Marcel bertanya-tanya, apa yang terjadi pada kline-nya ini. Untuk mengetahui apa yang telah terjadi, Marcel menggeser tombol hijau pada layar ponselnya hingga tersambung."Halo, iya bagaimana Nyonya Jenny. Kenapa anda menangis?""Tuan Marcel, saya minta maaf karena tidak bisa datang, saya sedang berduka saat ini. Suami saya meninggal dunia. Dia kecelakaan dan kami masih berada di rumah sakit sekarang!"Sebelum mengetahui apa alasan wanita tersebut membatalkan pertemuannya, ingin rasanya Marcel marah terhadapnya.Awalnya dia mengira kalau nyonya Jenny cuma mengerjai dia, tetapi rasa amarah itu mendadak hilang saat tau alasan wanita itu membatalkan pertemuannya. "Saya turut berduka cita, Nyonya. Its ok, tidak masalah, pertemuan ini kita lanjutkan nanti setelah Anda siap.""Terima kasih, Tuan. Kalau b
"Waow, indah sekali apartemen-mu ini, Cel. Itu ..., itu foto keluargamu?" Angel mendekat melihat foto keluarga yang cukup besar Marcel pajang di ruang tamu apartemennya.Dalam foto tersebut tampak Tuan Melky dan Veronica duduk di atas kursi, sementara Veronica memangku Granella yang masih kecil berusia kurang lebih 7 tahun.Dua bocah tampan berdiri di belakang mereka masing-masing menyentuh pundak orang tuanya.Dalam foto tersebut mereka terlihat begitu hangat, saling menyayangi satu sama lain."Iya itu foto keluargaku, dia Papa, Mama, Zack. Em, Kak Zack maksudku. Aku biasa manggil hanya dengan namanya saja." Angel tersenyum pada Marcel."Dan dia Adik wanitaku satu-satunya, Granella.""Adik yang kau ceritakan kemaren? Di rumah Uncle Mickey?" Marcel mengangguk."Astaga, ternyata dia begitu cantik. Andai saja Uncle Mickey melihatnya pasti dia kekeh ingin menjodohkan Edward dengan Adikmu ini." Mereka terkekeh.
"Siapa yang menelepon-mu, Granella?""Berlian managerku, dia bilang kalau besok lusa aku harus ke Catania untuk melihat proyek pembangunan kerja samaku dengan Tuan Erdo di sana."Zack hanya mengangguk, tak heran dengan adik perempuan satu-satunya itu, selain bisnisnya yang semakin maju dia harus keliling beberapa negara untuk meninjau bisnisnya di sana."Catania? Bukankah itu dekat dengan Kakakmu, Marcel? Setahu aku Marcel tinggal di Sisilia?"Mereka baru teringat setelah Celine bicara. Granella kembali bersemangat, padahal awalnya dia mulai malas, tetapi mendengar nama kakaknya itu menjadi penyemangat sendiri untuknya.''Kau benar, Kak. Aku bisa mampir ke tempat Kak Marcel nanti. Atau aku tidak menghubungi dia lebih dulu, supaya memberi kejutan untuknya?""Ide bagus itu, Granella. Aku yakin kalau Kakakmu Itu pasti sangat terkejut tiba-tiba kau ada di sana.""Iya, Kak. Aku minta pada kalian, jangan ada yang memberitahu K
"Jangan-jangan Kak Celine sudah bosan dengan Kak Zack, maksudmu?" Ucapan Granella spontan mendapat sentakan keras dari Jesica."Huz! Bukan itu maksudku!""Lalu, jangan-jangan..., jangan-jangan apa maksudmu?""Jangan-jangan Kak Celine hamil.""Ha_hami?" ucap Celine terkejut.Semuanya spontan berbinar bahagia mendengar berita yang belum pasti adanya.Sementara Celine sendiri tidak merasa kalau dirinya tengah hamil, namun kendati demikian dia rasa kalau dirinya telah terlambat datang bulan."Benar, benar! Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Jesica, Zack. Lebih baik kau bawa Celine ke Dokter untuk periksa!"Zack menyetujui apa yang diperintahkan oleh Mamanya. Sebisa mungkin dia merayu agar istrinya itu mau pergi untuk periksa."Sayang, kita ke rumah sakit sekarang yah! Mungkin benar apa yang di katakan oleh mereka, bisa jadi kau hamil."Zack begitu lembut mengajak agar tidak ada penolakan dari Ce
"Syukurlah Honey belum pulang, lebih baik aku bersiap sekarang!" Sementara Celine bersiap, dari arah depan terdengar suara Zack bicara dari yang menandakan kalau pengusaha muda itu sudah pulang.Suara langkah kaki terdengar menaiki tangga istana dan mulai membuka handel pintu kamar.Betapa terkejutnya Zack saat melihat istrinya menyambut kepulangan dia dengan dandanan yang begitu cantik."Baby, kau cantik sekali hari ini. Aku sampai tak kenal siapa yang berdiri di hadapanku sekarang!" Zack mendekat dan melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Celine."Hem, memangnya setiap hari aku tidak cantik, begitu maksudmu?" Zack terlihat salah tingkah."Oh bukan itu maksudku! Bahkan kau selalu membuatku rindu setiap hari. Kau tau, setiap hari aku ingin secepatnya pulang dari kantor hanya untuk menemui-mu!""Oiya? Benarkan itu?" Zack mengangguk, "Ok, kalau begitu, bersiaplah. Aku akan mengajakmu diner di luar malam ini.""Diner?
Marcel membawa Angel naik ke atas dataran tinggi dengan nuansa pegunungan yang hijau menyegarkan mata.Dia menghentikan mobilnya di sebuah bukit tinggi tampak bawah begitu curam seperti jurang.Jalanan di bawah dan rumah warga terlihat begitu kecil, awan biru yang mendung semakin menambah kesan romantis."Waow, indah sekali di sini, Marcel. Kau tau dari mana tempat ini?"Mereka turun dari mobil dan duduk di atas kap-nya."Aku sering menghabiskan waktu di sini, jika aku jenuh dan tidak memiliki teman, aku duduk di sini seorang diri.""Oiya?" Sesaat Marcel menoleh ke samping.Tanpa dia sadar Angel terus saja memandang dia tanpa berkedip bahkan sambil menahan senyumnya.Rasanya tak ingin mengalihkan pandangan ke arah lain, pemandangan di depan yang begitu indah serasa terkalahkan oleh ketampanan pemuda yang kini duduk di sampingnya."Kenapa kau memandangku seperti itu?""Oh, tidak. Aku hanya salut
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.