"Baby, Tuan Jeno tadi meneleponku, dia memintaku untuk menemuinya sekarang,""Pergilah, Honey temui Tuan Jeno sekarang, jangan biarkan dia lama menunggumu!"Tubuh Zack yang terlalu tinggi membuat dia mendongak saat merapikan dasi suaminya."Selesai. Ya tuhan, suamiku tampan sekali. Aku bahagia memiliki suami sepertimu, Honey.""Dan istriku yang sangat cantik. Apalagi jika di atas ranjang, kau terlihat begitu sempurna."Plak! Zack terkekeh saat satu pukulan kecil mendarat di lengan kekarnya.Celine memanyunkan bibirnya karena merasa suaminya tak bisa lepas dari yang namanya bercinta."Itu saja yang kau pikirkan, ck!" gerutu Celine kesal."Loh, memangnya kenapa? Salahmu sendiri membuatku candu. Jadi jangan salahkan aku jika aku selalu menginginkan darimu, Baby.""Sudah sana! Tuan Jeno sudah menunggumu!" Wanita itu mendorong manja suaminya agar segera keluar dari kamarnya.Celine merasa mendapat p
"Kak Zack!" Jesica merasa tenang karena sekarang ada kakak iparnya yang akan melindungi dia."Sial! Lagi-lagi kau menggagalkan rencana ku! Hiiiaaaattt!"Plak!Plak!Bugh!Zack bersiap menangkis serangan dari meraka berdua. Satu lawan dua tak lantas membuatnya kesulitan. Dengan bela diri yang dia pelajari sedari kecil membuat Zack dengan mudahnya menghadapi dua cecenguk itu. Hanya dengan sekali hempasan darinya, kedua orang itu terkapar di atas tanah."Siapa kau? Mengaku atau aku paksa kau buka topeng kamu itu!"Namun Zack masih penasaran siapa wajah di balik slukup itu. Dia mendekat dan coba meraih penutup wajah itu namun meraka mempertahankan hingga terjadi tarik menarik."Tidak segampang itu kau melakukan ini padaku!""Hhiiiiaaattt!"Bugh!Tendangan yang belum Zack siap sebelumnya membuat dia terhuyung ke belakang.Perutnya terasa sakit saat hentakan Ki itu menghantam ulu ha
"Celine." Betapa bahagianya Raka saat Celine datang menemuinya saat dia berkumpul dengan teman-temannya di sebuah toko.Laki-laki yang tampak sedang minum minuman bersoda seketika berdiri saat wanita itu kini di hadapannya."Celine kau datang menemui-ku?"Plak!Tamparan yang begitu menjadi jawaban dari Celine, atas rasa kecewanya terhadap laki-laki yang sempat dia tunggu cintanya bertahun-tahun."Memalukan! Kenapa kau tega melakukan itu pada Jesica? Kau tau Jesica itu siapa?""Celine aku bisa jelasin semuanya!""Tak perlu! Aku kecewa padamu, Raka! Aku tak menyangka kau serendah itu mempermainkan wanita! Aku minta padamu, tolong jangan ganggu kehidupanku lagi" Celine melangkah untuk pergi, namun Raka sigap menarik tangannya."Celine tunggu! Kau harus mendengar dulu apa alasanku!""Lepas!" Sekuat mungkin genggaman tangan itu Celine tepis."Aku melakukan ini karena aku cemburu! Aku sayang padamu,
"Baby aku punya kejutan untukmu!""Kejutan? Kejutan apa, Honey?" Zack menunjukan sesuatu dari balik punggungnya yang membuat Celine membelalakkan matanya."Tara..., apa kau suka ini?" Celine spontan menutup mulut dengan kedua tangannya."Ti-tiket berlibur?" Zack mengangguk."Astaga, Honey, aku suka sekali. Thanks oh my husband." Zack memeluk istrinya begitu hikmat."Besok pagi kita akan berlibur ke kota Swis. Kita akan melihat gurun salju di sana, dan kita akan makan coklat sebanyak-banyaknya di sana." Mereka terkekeh dalam posisi Celine bermanja di pelukan sang suami."Apa kau bahagia menikah denganku?" Celine mengangguk sambil menolehkan wajahnya ke atas."Aku bahagia, sangat bahagia. Kau benar-benar suami yang bisa membahagiakan aku, tapi bukan cuma diriku, tapi kau membahagiakan semuanya. I love you so much Honey.""Kalau begitu kita tidak bisa merayakan bahagian ini hanya berdua, kita akan merayakan rasa ba
"Honey apa kau sudah siap?" Teriak Celine dari lantai dasar.Dia dan Veronica sudah menunggunya di lantai dasar. Tak berapa lama kemudian, Zack terlihat keluar dari kamar sambil menarik sebuah koper."Itu dia suamimu sudah siap." Veronica menunjuk ke arah Zack."Astaga, kenapa kau lama sekali. Aku sudah menunggumu sedari tadi." Melihat istrinya yang kesal, Zack justru menggodanya."Apa kau sudah tidak sabar, Baby?" Pertanyaan Zack membuat Celine di hadapan Veronica."Honey! Bisa tidak kalau kau ...!" Veronica terkekeh karena tau apa yang menantunya rasakan."Sudah, lebih baik kita berangkat sekarang! Atau aku batalin saja?" Terang saja ancaman dari Celine membuat Zack takut. Mana mungkin dia membiarkan istrinya membatalkan rencana yang sudah dia susun lama."Baiklah, Nyonya muda, kita berangkat sekarang." Sambil memeluk istrinya, Zack mengajak Celine berjalan.Sementara Jony berlari menghampiri mereka untuk memb
"Morning Baby, kau sudah bangun? Lihat! Aku sudah siapkan sarapan untukmu."Saat Celine bangun dari tidurnya yang begitu lelap, dia melihat suaminya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan yang di antarkan oleh pelayan hotel.Pria itu begitu segarnya, begitu bersemangat menyambut hari pagi di kota Swis ini. Bahkan Zack bangun lebih dulu tanpa membangunkan istrinya."Honey, astaga, maafkan aku. Aku tidak sempat menyiapkan sarapan untukmu." Wanita itu meloncat turun dari tempat tidur dan mendekap ke pelukan hangat suaminya."Tidak masalah. Sekali-kali biar aku yang melayani-mu, Nyonya muda." Zack berperan sebagai pelayan yang melayani majikannya. Hal itu membuat Celine semakin tidak mau melepaskan pelukannya.Mereka terlihat begitu bahagia, tertawa sambil bercanda tak mau lepas satu sama lain."Ok, duduk. Sekarang biarkan saya untuk mengoles roti ini dengan selai, atau kau mau roti sandwich ini, Nyonya muda? Semuanya sudah aku persiapkan."Plak!"Awh!"Zack pura-pura kesakitan saat Celine m
"Argh! aku takut, Honey aku takut." Celine menjerit saat membuka matanya ternyata meraka berada di tengah-tengah lautan lepas menaiki Jetsky yang sangat kencang."Jangan takut, Baby. Kau pegangan saja yang kuat!" Terpaksa Zack bicara cukup keras karena suaranya tersamarkan oleh hembusan angin.Celine semakin melingkarkan tangannya pada pinggang Zack dan menelungkupkan wajahnya kembali.Lama kelamaan dia mulai terasa nyaman setelah bisa mengimbangi suasana tengah laut.Pelan-pelan Celine mulai melepaskan tangannya dan mencoba merentangkan-nya sedikit demi sedikit.Zack tertawa menoleh ke belakang pada istrinya yang bersorai bahagia."Yey, Honey, aku sudah tidak takut lagi," ujarnya sambil tertawa lepas. Zack semakin meliuk-liukkan setirnya mengejar gulungan ombak yang menjulang tinggi.Cukup lama mereka berada di tengah laut perut Zack kini mulai terasa lapar."Baby, sudah? Apa kau sudah bosan?""Iya, Ho
"Kita pulang sekarang?" Celine mengangguk.Seminggu serasa waktu yang singkat untuk mereka berlibur di kota Swis, rasanya masih belum puas mengingat masih banyak tempat indah yang belum mereka kunjungi semua, hanya saja tuntutan pekerjaan yang membuat Zack harus segera kembali ke tanah kelahiran sekarang.Menaiki kendaraan yang sama saat berangkat mereka mampir ke sebuah toko untuk membeli oleh-oleh."Kau ambil saja apa yang kau mau." Belum sampai Celine mengambil sesuatu, tiba-tiba saja ..."Tuan Zack, hei kau kau Tuan Zackly Welyoston bukan, CEO Galaxi Corpotation?"Seorang laki-laki tua menyapanya dari belakang, rupanya nama Zack sudah terkenal di manca negara. Bahkan dia sendiri tidak mengenal siapa orang tersebut."Hem, iya aku Zackly Welyoston anda siapa?""Perkenalkan, Tuan. Nama saya Charles dan ini istri saya Gutawa. Saya hanya mengagumi diri anda, Tuan. Anda banyak terlihat di kabar berita kalau kalau adalah di