"Kemarin, tanpa sengaja aku bertemu dengan Natasya di sebuah Cafe dan kelihatannya dia sangat murung sekali. Sehingga aku mencoba untuk berbicara dengannya," ujar Candra.
"Ah, aku pusing tiap kali mengingat nama Natasya. Tingkahnya sungguh membuat aku pusing," Reno dengan santai menjawab ucapan Candra.
Candra terkekeh mendengar perkataan Reno.
"Memangnya apa lagi yang dia lakukan padamu? Apa dia bikin ulah lagi?"
"Iya, dia selalu datang ke kantor untuk membujukku agar mau memaafkan dia."
"Lalu, apa kamu tidak mau memaafkannya?" tanya Candra.
"Aku sudah terlanjur kesal padanya sikapnya itu sungguh keterlaluan. Aku tidak mau lagi berhubungan dengannya. Tapi sikapnya yang selalu berupaya untuk mendekatiku kembali sedikit membuatku risih."
"Apa kamu yakin tidak ingin lagi berhubungan dengan Natasya? Apa kamu tidak mencintai dia lagi?" tanya Candra dengan heran.
"Bukan masalah cinta ataupun tidak, tapi aku hanya merasa kecewa dengan
Reno tengah asyik bekerja di ruangannya. Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan kedatangan Natasya. Tanpa memperdulikan kehadiran Natasya, Reno langsung menghubungi nomor Aryo dan memintanya datang ke ruangannya."Mas apa kabar?"tanya Natasya sambil berjalan mendekati kursi yang diduduki oleh Reno. Dengan wajah tidak suka Reno memalingkan mukanya menghadap laptop yang ada di depannya."Dari kemarin aku mencoba menghubungi kamu tapi kenapa tidak sekalipun kamu menjawab panggilan dariku?" tanya Natasya sambil meletakkan tangannya di bahu Reno.Natasya datang bertujuan untuk mengajak Reno menghadiri pesta yang sengaja dia siapkan itu. Dengan kasar Reno mengelakkan tangan Natasya dari bahunya."Untuk apa lagi kamu ke sini? Kan sudah sering aku jelaskan bahwa aku tidak ingin lagi berhubungan denganmu!" mata Reno menatap Natasya dengan penuh kebencian."Kamu kenapa sih, Mas? Apa kamu masih marah padaku? Aku mohon Mas, tolong maafkan aku. Aku
"Apa kamu sengaja menggodaku dengan memakai baju tidur yang tipis ini?" Tangan Reno bergerak cepat menarik tali penyangga baju tidur yang Alya gunakan."A-ku tidak bermaksud seperti itu, Mas!" jawab Alya kelabakan."Lalu apa? Ini namanya menggodaku, kamu ngerti nggak?"Reno langsung mendorong tubuh Alya hingga tertidur di ranjang mereka yang luas.Jantung Alya berdebar tak karuan. Tiap kali Reno mengajaknya berhubungan badan, selalu saja dia merasa debaran tak menentu seperti itu.Sedangkan Reno, dia selalu bisa merasakan hasratnya naik tiap kali melihat kemolekan tubuh Alya. Pesona kecantikan Alya menyihirnya untuk selalu merasakan nikmatnya memadu kasih dengan Alya.Tangan Reno mulai lincah menarik baju tidur yang Alya pakai. Bergerak nakal di setiap inci tubuh Alya yang putih dan mulus. Alya memejamkan mata menikmati sentuhan dari suaminya itu. Menggigit bibir bawahnya dengan sedikit keras agar dia tak mengeluarkan desah
Lastri menghentakkan kakinya saat mengikuti langkah kaki suaminya meninggalkan ruang tamu rumahnya. Lastri sudah berjanji pada Natasya untuk menghalangi jika Alya ikut serta dalam acara pesta yang akan diadakan oleh Natasya tersebut.Tapi dia juga tidak bisa menolak ajakan suaminya untuk pergi menghadiri pesta pernikahan anak dari temannya itu. Dengan perasaan gondok Lastri menaiki mobil suaminya.Sedangkan Alya dia kembali duduk di ruang tamu sambil menunggu Aryo menjemputnya. Beberapa waktu setelah itu Aryo datang. Dan langsung mengajak Alya menuju butik yang sudah di amanatkan oleh Reno kepadanya.Sesampainya di butik itu, kehadiran Alya langsung disambut oleh para pelayan butik itu. Mereka sudah tahu bahwa Alya adalah istri dari Reno pelanggan VIP mereka.Alya langsung memilih baju-baju yang ingin dia coba. Sedangkan para pelayan memberikan Alya pilihan yang terbaik yang ada di butik mereka. Pandangan mata Alya jatuh hati pada sebuah gaun berwar
Lastri di buat kesal oleh pembelaan yang diberikan suaminya serta Reno pada Alya. Rencananya untuk menggagalkan Alya ikut ke pesta itu sepertinya tidak berhasil.Sedangakan Natasya, dia sudah mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar bisa menarik perhatian Reno. Pesta itu di laksanakan di Villa milik keluarga Candra. Dan itu atas permintaan Natasya. Awalnya Natasya berkeinginan mengadakan pesta itu di Villa miliknya, tapi dia takut Reno tidak mau datang ke sana.Pesta itu akan di adakan sabtu malam, Reno sudah bersiap dengan tampilan andalannya. Celana jeans hitam di padukan dengan sepatu serta baju kemeja berlengan pendek. Dia tengah menunggu Alya yang sedang berdandan di kamar. Reno duduk di ruang tamu rumahnya sambil memainkan handphonenya.Sesekali dia melirik ke anak tangga menuju lantai dua. Untuk melihat kedatangan Alya. Tapi, Alya tak kunjung turun. Reno mulai gerah menunggu lama seperti itu. Dia buru-buru bangkit dan hendak menyusul Alya ke kamarnya. A
Reno langsung membimbing tangan Alya memasuki villa tempat acara pesta itu. Dengan sedikit grogi Alya berjalan beriringan dengan Reno."Wah, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga," ucap Candra saat melihat kehadiran Reno dan juga Alya.Reno langsung tertawa lebar dan menghampiri teman-temannya itu."Maaf ya, aku terlambat. Biasa, nungguin perempuan dandan selalu lama," ucap Reno memberikan alasan pada teman-teman itu.Alya langsung memasang wajah tersenyum pada setiap teman-teman Reno yang hadir dalam acara pesta itu."Istri kamu cantik sekali, Reno," ucap Bayu salah seorang teman Reno.Reno langsung menoleh pada Alya yang berada disampingnya."Oh ya, teman-teman. Kenalin, ini istri aku namanya Alya," jawab Reno sambil memperkenalkan Alya kepada teman-temannya yang lain.Satu persatu teman-teman Reno menyalami Alya."Pantasan ya? Nggak jadi nikah sama Natasya ternyata dapat calon istri yang jauh lebih cantik daripada
"Apakah kau ingin berdansa?" tanya Reno pada Alya."Maaf, Mas! Aku tidak biasa berdansa dan aku tidak bisa," jawab Alya."Kamu tidak perlu belajar apapun. Kamu cukup mengikuti gerak kakiku saja. Ayolah!" ajak Reno pada Alya.Reno langsung berdiri dan mengulurkan tangannya untuk mengajak Alya berdansa. Sedangkan teman-teman yang lainnya semangati Alya agar menerima tawaran Reno itu. Dengan sedikit malu, Alya menjawab uluran tangan Reno. Reno langsung mengajak Alya untuk turun ke lantai dansa.Dengan cekatan, Reno langsung menarik tubuh Alya hingga menempel pada tubuhnya. Reno langsung memegang erat pinggang Alya dan mengarahkan tangan Alya agar bergelayut di lehernya. Alya meengikuti apapun yang Reno arahkan padanya.Setelah itu, Reno mulai melangkahkan kakinya diikuti oleh Alya. Mereka berdansa dengan santai bersama dengan teman-teman Reno yang lainnya. Alya merasakan jantungnya berdebar tak karuan saat tubuhnya dan Reno berdekatan sepe
Saat tengah berdansa Reno melihat kedatangan Aldo sahabatnya yang menjadi alasan Reno mau menghadiri acara pesta itu.Buru-buru dia mengajak Alya keluar dari lantai dansa. Reno langsung menarik tangan Alya menghampiri Aldo yang datang bersama dengan istrinya."Hai, apa kabar?" sapa Reno pada Aldo yang tengah menyapa teman-teman yang lainnya.Aldo dan istrinya langsung membalikkan badan menghadap pada Reno serta Alya. Mata Alya menyipit melihat perempuan yang berada di samping Aldo yang baru disapa oleh suaminya itu. Begitupun sebaliknya, istri dari Aldo juga menatap Alya dengan tatapan terkejut."Alya?" sapanya dengan kaget sambil menatap wajah Alya."Amira?" balas Alya dengan wajah sumringah."Itu beneran kamukan?" ujar Amira pada Alya."Iya ini aku Alya. Kita sudah lama tidak bertemu ya?" ucap Alya pada Amira."Iya semenjak kita tamat SMA kita sudah pernah lagi bertemu," ucap Amira sambil menarik tangan Alya. Mereka langsung
Selagi Reno dan Aldo sedang berbicara, Natasya mengajak Nadira ke sebuah meja. Di sana terdapat minuman yang sengaja di hidangkan agar teman-teman Reno lebih mudah untuk mengambilnya jika mereka haus.Di sana, Natasya memasukkan obat ke dalam sebuah gelas yang berisi minuman. Sedangkan Nadira, dia berjaga-jaga agar tidak ada orang yang melihat apa yang Natasya lakukan.Natasya mencampurkan obat itu dengan cepat ke dalam segelas minuman yang ada di depannya. Mengaduknya dengan sebuah sendok, setelah obat itu menyatu dengan minuman, Natasya langsung memberikan minuman itu pada Nadira."Kamu pegang minuman ini. Nanti, saat waktunya sudah tepat segera berikan minuman ini pada Reno," ujar Natasya pada sahabat itu."Bagaimana caranya aku memberikan minuman ini pada Reno? Dia saja tengah asyik berbicara dengan Aldo.""Aku yakin sebentar lagi dia pasti mencari minuman. Karena sejak dia datang tadi, dia belum sempat untuk minum sedikitpun.""Baiklah,