Share

Episode 16

“Nanti kalau Ayanna sudah besar kita ketemu mama, ya.” Adnan beralasan.

Gadis mungil itu mengeratkan pelukannya, pertanyaan yang di lontar tiap hari dari kedua putri Adnan selalu Hana, di mana Hana, kapan Hana pulang. Dan pertanyaan tersebut seperti jarum yang menusuk, lelaki ini tak tahan mendengar anak-anaknya menyebut nama Hana.

Jari-jari mungil Ayanna terpaut pada leher ayahnya, yang dibalas kecupan sayang dari Adnan. Pandangannya pun beranjak ke arah perempuan paruh baya yang baru datang, memberi isyarat ada tamu berkunjung. Baru saja si sulung memejamkan mata, sedikit saja Adnan bergerak bocah lucu ini sudah menggeliat – meraba tubuh besar di sebelah, khawatir akan pergi.

“Mmm, Pak. Apa saya panggil mbak Arum saja untuk menjaga Ayanna?” bibi memberi saran setengah berbisik.

“Tidak usah. Pinta tamu tadi tunggu sebentar.” Sebenarnya Adnan mengelak yang berhubungan dengan Arum.

Pekerja rumah memang seharusnya menuruti perintah tuan, bibi un

Basreswara

beri dukungan berupa diamond dan review 5 bintangnya ya ^^ ditunggu antusiasnya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status