Share

Bab 44 Masihkah Ada Cinta

Bab 44 Masihkah Ada Cinta

Setelah berpikir semalaman, Sadewa memutuskan untuk menemui Pak Burhan keesokan harinya. Pria tampan itu sengaja mendatangi ruangan atasannya itu berbicara empat mata terkait masalah Gemi.

"Mau ngapain kamu, Dewa?" tanya Pak Burhan dengan tatapan tidak suka.

"Ada yang ingin saya sampaikan ke Bapak," jawab Sadewa dengan perasaan deg-degan. Jantungnya berdegup kencang karena cemas. Ia sudah menebak atasannya itu akan marah saat mendengar pengakuannya nanti.

"Katakan secepatnya! Nggak usah bertele-tele!" perintah lelaki paruh baya itu dengan tatapan tajam.

"Ge-mi ... sebenarnya adalah istri sah saya, Pak," ucap Sadewa dengan susah payah.

Pak Burhan tidak menampilkan ekspresi terkejut. Wajahnya datar saja, membuat Sadewa yang justru mengerutkan kening heran. Mungkinkah Gemi sudah mengatakan yang sebenarnya, pikirnya.

"Kemarin kamu membohongiku? Teganya kamu bilang istrimu sebagai ART," dengkus Pak Burhan kesal.

"Maaf, Pak. Saya mengaku salah dan menyesal," ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status