Share

Beri Kesempatan

Dimitri tidak menolak dan berpindah duduk di pangkuan Lilian.

“Cucu nenek yang pintar, mau makan puding lagi?”

Ekspresi Iris rumit memandang interaksi Lilian dan Dimitri. Meski Lilian selalu tegas dan banyak menuntutnya agar bekerja keras, dia senang ibunya tidak melakukan hal sama pada putranya.

Tak lama kemudian para pelayan masuk dan menyajikan makan siang.

.

.

Iris mengeringkan tangannya dengan tisu, lalu mengeluarkan bedak dan lipstik dari tasnya untuk memperbaiki riasannya. Dia melirik cermin melihat dua orang wanita masuk ke dalam toilet sambil cekikikan.

“Dia tampan sekali, siapa yang dia tunggu?”

“Aku berharap itu adalah aku. Dia sangat hot!”

Mereka sangat heboh berbicara satu sama lain sebelum berhenti di sebelah Iris dan tidak berhenti berbicara tentang pria tampan yang menunggu di luar.

Iris menggelengkan kepalanya menyimpan kembali bedak dan lipstiknya ke dalam tas sebelum kemudian meninggalkan toilet perempuan.

Dia tiba-tiba berhenti melihat pria tampan yang di
Queen Moon

sylalala othor update banyak bab, Author baik kan😚😚

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status