Share

Pagi yang Indah

Iris terbangun keesokan paginya oleh dering alarm jam weker yang mengganggu seperti biasa. Dia mengerang tidak ingin membuka matanya atau pun bangkit dari kenyamanan kasurnya. Namun, alarm jam wekernya terus mengganggu, tidak membiarkannya tidur.

Iris dengan terpaksa membuka matanya dan menguap ingin bangun. Sebuah tarikan lengan di perutnya membuatnya membeku.

Suara di belakangnya terdengar menggerutu menarik Iris ke dada hangatnya, “Lima menit lagi ....”

Mata mengantuk Iris langsung melebar. Dia sepenuhnya tersadar dari kantuknya dan melirik ke bawah melihat tangan kekar dengan kulit putih memeluk perutnya dan menariknya ke pelukan hangat di belakang Iris.

Hidung Aiden mengendus leher Iris dan mengecup leher Iris. “Hmm, masih terlalu pagi untuk bangun.”

Pipi Iris memanas malu dan marah. Dia langsung bangkit dan berbalik ke belakang melihat Aiden berbaring di sebelahnya bertelanjang dada.

Iris spontan menarik selimut ke dadanya dan mengintip dalam selimut untuk melihat kondisi baj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aino Aeni
bagus banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status