Share

22. Berteman

“Ya, Paman. Aku, Mama, dan Paman Ed akan pergi ke hutan mencari rotan. Apakah Paman Green mau ikut?” tanya Sky dengan wajah ceria.

Alih-alih menjawab, Hunter memutar badan menghadap Rachel. “Kau mengizinkan dia ikut?”

Belum sempat Rachel mengangguk, laki-laki paruh baya itu berbisik lagi, “Berdasarkan pengamatan kilatku, sikapmu terhadapnya tampak berbeda dari kemarin. Apakah terjadi sesuatu?”

“Semalam aku tidak bisa tidur. Lalu aku keluar untuk mencari udara segar. Ternyata, dia sedang makan di dapur. Kami mengobrol singkat,” jawab Rachel dengan wajah tanpa dosa.

“Apa yang kalian bicarakan sampai kau mengubah sikap?”

Dagu Rachel naik sedikit mendesak bibir. “Intinya, dia menyesal telah membuatku merasa tak nyaman. Jadi, karena dia tidak akan menganggapku sebagai istrinya lagi, kurasa tidak apa-apa jika kami berteman.”

“Berteman? Kau yakin?” selidik Hunter, penuh penekanan.

Rachel mengangguk kaku. Saat itu pula, Edmund kembali dengan ransel di punggung. “Aku sudah siap. Mana bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status