Share

Menghimpit Sang Wanita di Pintu Hotel

Suasana dalam lift yang hanya ada Anais dan Jade, terasa sangat canggung. Udara di antara keduanya seperti membeku karena tak ada satu pun yang membuka suara.

Akan tetapi, Anais tak bisa bungkam saja usai mengetahui tingkah Jade yang hanya diam menonton seseorang yang nyaris sekarat.

“Mengapa Anda melakukannya? Bagaimana bisa Anda begitu tenang saat ada orang yang hampir mati di depan Anda?!” sungut Anais tanpa melihat pria di sampingnya.

Jade semula tak ingin membahas perkara ini, tapi agaknya Anais terkejut karena dirinya baru saja menginjak ujung jurang kematian. Walau akhirnya dia selamat, tapi sensasi merinding masih melekat di punggungnya.

“Saya hanya akan bertindak untuk orang-orang yang saya inginkan.” Nada Jade terdengar dalam, tapi juga menekan.

Anais yang mendengarnya pun otomatis menyernyitkan dahinya. Jika ditilik kembali, bukankah Jade tak segan bergerak setiap kali dirinya dalam situasi sulit?

‘A-apa maksud pria ini sebenarnya?’ Anais membatin getir.

Rasa kering m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status