Share

Keputusan

Aku tersadar dan merasa kaget karena langit-langit yang kulihat bukanlah langit-langit kamarku.

Kulihat sekeliling dan ternyata ada kakakku yang sedang tertidur di sofa. Setelahnya aku baru sadar jika ada infus yang menempel di tanganku.

"Di rumah sakit ya?" tanyaku pada diri sendiri.

"Kamu udah bangun Dek?" tanya bang Mahendra.

"Udah Kak, sudah berapa hari aku di rumah sakit?" tanyaku.

"Dua hari kamu nggak sadarin diri," ucap bang Mahendra membuatku seketika merasakan haus yang teramat sangat.

"Tolong air," ucapku.

Bang Mahendra pun langsung menyodorkan air minum dan meminumkannya padaku setelah menyadarkanku di sandaran kasur rumah sakit.

"Kamu kenapa Dek? Gara-gara nenek kamu jadi kaya gini?" tanya bang Mahendra membuatku hanya bisa diam.

"Kalau karena masalah itu, kamu bisa bicarakan baik-baik sama nenek. Nggak perlu ngelakuin hal ekstrim kaya gini, kalau kamu kenapa-kenapa gimana?" tanya bang Mahendra membuatku mengetatkan gigi-gigiku.

"Memang seharusnya aku kenapa-kenapa aja, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status