Share

BAB 16. Titah dari yang Berkuasa

"Jadi, kapan kamu akan berhenti bermain-main dan pulang ke rumah, Anak Nakal?"

Setelah menyalakan pelantang suara di ponselnya yang ada di meja, Adnan menyandarkan tubuh di kursi kerjanya dan terkekeh. Sudah delapan tahun lebih pria itu meninggalkan Jakarta untuk hidup mandiri tanpa bayang-bayang nama besar keluarga. Dan pertanyaan itu selalu dilontarkan kepadanya setiap tiga bulan sekali sejak ia pergi. Itu artinya sudah lebih dari 30 kali Adnan mendengar pertanyaan itu karena ia tak kunjung memberi jawaban yang memuaskan.

Bosan? Tidak.

Pria itu hanya semakin merasa bersalah kepada sesosok di seberang telepon itu, yang tak mau menyerah untuk membujuknya kembali ke Jakarta. Prabu Danuarta. Pria tua yang menyandang status sebagai kakek Adnan dan Pram itu adalah perintis Danuarta Group generasi pertama hingga perusahaan itu bisa berkembang dan tumbuh besar, hingga kini bisa menguasai kerajaan bisnis di tanah air dan mulai melebarkan sayap ke negara-negara di Asia.

"Daya ingat Kakek s
naftalenee

Bisa nebak nggak tuh kira-kira apa yang lagi Adnan kejar? šŸ˜†šŸ˜†šŸ˜†šŸ˜† Jawabannya sih ketebak banget ya, tapi pura-pura nggak tau aja dehšŸ™ˆšŸ™ˆšŸ™ˆ Mohon maaf ya dua hari ini aku absen updatešŸ™šŸ» Ke depannya aku akan coba lebih rajin hehe

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status