Share

BAB 20. Perjanjian Pranikah

Dalam keremangan cahaya lampu pantry, Adnan menyesap cairan berwarna kuning bening yang rasanya sudah tidak terlalu pekat lagi karena balok-balok es batu di dalamnya sudah mencair. Tatapan matanya tidak lepas dari kata demi kata pada selembar kertas yang ada di atas meja.

"Kamu benar-benar rela melakukan segalanya untuk Andaru ya, Ri." Pria itu menggumam geli. "Walaupun itu berarti kamu terpaksa menjual jiwamu untuk seseorang yang tidak kamu cintai."

Di selembar kertas itu tertulis beberapa hal—lebih dari dua puluh poin—yang Suri tawarkan pada Adnan. Suri menuliskannya dengan rapi sekali dan itu membuat Adnan tersenyum. Dari hal-hal kecil yang begitu sederhana hingga hal-hal besar yang selama ini hanya pria itu bayangkan di kepala tanpa pernah ia ungkapkan. Sebab, ia tak punya keberanian untuk memintanya kepada wanita yang masih patah hati itu.

Setelah menandaskan segelas whiski-nya hingga hanya menyisakan balok-balok es, Adnan meraih pena yang ia ambil dari ruang kerjanya beberapa
naftalenee

Adnan mungkin bucin, tapi ternyata dia nggak tolol. Celah sekecil apa pun harus dimanfaatkan biar nggak rugi dong!!!🤣 Tapi ngenes amat nggak sih, mereka nikah tapi nggak ada ena-ena🙈🙈🙈🙈 Yaaaa kita lihat saja nanti. Adnan kuat atau enggak menahan godaan😝😝😝😝

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status