Share

Bab 102. Fotografer Axel

Axel tersenyum tipis. Dalam hati dia bersorak girang, ayahnya menyerah karena rengekannya. Itu tanda kepedulian pastinya.

"Kenapa Papa ada di kamar mandi? Aku kira ilang. Tadi aku lihat ada di kamar ini, eh pas aku masuk sudah nggak ada." Axel berkata tanpa ragu.

Emily dan Sean saling pandang. Jika Emily menggeram dalam hati, maka Sean bersorak dalam hati.

'Anak ini benar-benar bisa aku andalkan,' batin Sean.

"Axel, jangan bercanda! Dan harus mengerti batasan bercanda." Emily menatap tajam anaknya.

Axel menarik nafas dalam-dalam, dia pikir kekakuan di antara mereka akan berkurang saat sadar jika terciduk. "Nggak bercanda, Ma. Aku tahu semalam kalian tidur berdua. Baguslah, berarti udah berhenti marahannya. Aku bisa jalan-jalan ditemani kalian berdua."

"Tapi papa-" Sean masih bingung menjelaskan soal keberangkatannya pagi ini.

"Tapi apa, Pa? Mama udah nggak marah lagi. Besok kita main bertiga." Axel terus memaksa agar ketegangan berkurang.

Emily menelan saliva berat. "Ehm, Papamu hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status