Share

48. Rahasia yang Terkuak

“Jawab, Mas! Kamu mencintainya?” Ainun melirik Agnes dengan pandangan cemburu bercampur pilu.

Agnes tak berani menantang tatapan luka Ainun. Dia hanya tertunduk dalam bisu. Situasinya sungguh di luar dugaan.

Aksa memenuhi rongga dadanya dengan asupan oksigen melalui tarikan napas panjang dan dalam. Mungkin sudah saatnya dia berterus terang. Bersikap jujur tetap lebih baik, walaupun mungkin akan terasa menyakitkan.

“Ya. Aku juga sudah pernah bilang, kan?” Nada bicara Aksa tenang dan mantap.

Kali ini, Ainun tak mampu lagi membendung air matanya. Kristal bening menggelinding jatuh di kedua pipinya. Bibirnya sampai gemetar menahan rasa perih di hati. Sia-sia sudah kesabarannya selama lima tahun terakhir. Tak ada gunanya lagi menanti. Sudah jelas alasan kenapa Aksa tak pernah menyentuhnya. Lelaki itu menyimpan nama wanita lain di hatinya.

“Ainun ….” Aksa selangkah maju. “Sebenarnya aku—”

Ainun mengangkat tangan. Menghentikan penjelasan Aksa. “Cukup, Mas! Aku mengerti.”

Ainun menyeka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status