Share

74. Emir Sekarat

Opa Wijaya, Pak Samsul, dan Bik Astri, sudah pergi menuju hotel yang terdekat dari rumah sakit tempat Emir dirawat. Sedangkan Amira dan Ami, memilih untuk tidur di rumah sakit bersama Bu Farida, karena Suraya besok harus kembali ke Jakarta. 

Bola mata abu Amira masih terus saja memandang Emir yang terlelap di brangkarnya. Gadis kecil itu memilih tidur di sofa yang mengarah pada Emir. Tak sedikit pun ia memejamkan mata. Amira benar-benar merasa sedih karena Papa Emirnya masih saja terlelap. 

"Tidur, Sayang," tegur Ami pada puterinya. Ami mengusap rambut Amira penuh sayang, lalu mengecup kepala Amira yang masih sangat harum. Jika dulu rambut dan kepala anaknya bau apek, karena hanya memakai sampo dua hari sekali. Sekarang, entah sampo apa yang diberikan oleh Bik Astri, sehingga rambut Amira selalu wangi sepanjang hari, walaupun gadis kecilnya itu berkeringat.

"Papa boboknya lama ya, Bu? Tapan banunnya?" Amira yang tadinya berbaring, kini memi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rizalsyah Muhammad
Seru ceritanya...mantap deh
goodnovel comment avatar
Nislaniparagiahkoto LenitaAriestiani
hiks jiks......
goodnovel comment avatar
Iin Indryani
mudah²an Emir cepat sadar dari koma nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status