Share

88. Berziarah

Aminarsih membuka matanya perlahan, kepalanya benar-benar serasa berputar dan tenggorokannya begitu kering. Ada sinar matahari siang mempertegas pandangannya yang kabur. Ada mertua, suami, anak, dan juga Opa Wijaya di sana. 

"Pa, ini kita di mana?" Ami berusaha duduk. Ia kini berada di saung tepatnya di area perkuburan. Dengan tergopoh, Pak Samsul menghampiri saung sambil memberikan sebungkus teh manis hangat untuk Ami.

"Non, ini tehnya. Ayo, diminum dulu," ujar Pak Samsul. 

"Teriamakasih, Pak." Pelan Ami meneguk teh manis yang diberikan Pak Samsul. Sepersekian detik kemudian, Ami mulai sadar akan yang terjadi sebelumnya.

Kepalanya mencari ke sana-kemari sambil menginjakkan kaki di tanah.

"Mana Umi dan Abi, mana?" Ami kembali menangis sambil berlarian ke sana-kemari mencari pemakaman kedua orangtuanya.

"Sayang, tunggu!" Emir ikut berlari mengejar Ami, dan berhasil menahan lengan istrinya.

"Sayang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Okta erupley
tecappppppp......
goodnovel comment avatar
Sagita Rius
tecaaappp..........
goodnovel comment avatar
Sagita Rius
gatooottt.............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status