Share

Acuh tak Acuh

Regina tersenyum mengerti dan tidak mengucapkan sepatah kata pun ke ruang keluarga.

“Bibi, ambilkan obat sakit kepalaku.” Terdengar suara Georgina turun dari tangga.

“Baik Nyonya.” Bibi Jane meninggalkan koper Regina di lantai ruang tamu dan ke dapur untuk mengambil obat Georgina.

Regina dengan cepat menoleh melihat ke arah ibunya yang turun dari lantai dua. Dia mengepalkan tangannya mencoba senyum lebar di wajahnya. Dia sangat merindukan ibunya.

“Ibu, bagaimana kabarmu?”

Georgina berhenti di undakan terakhir anak tangga dan bertatapan dengan wajah putri keduanya. Dia sesaat membeku.

Regina tersenyum berharap ibunya memeluknya untuk menyambutnya.

“Ibu, aku pulang.”

Ekspresi di wajah Georgina berubah kecewa.

“Oh, ternyata kamu. Ibu pikir Freya yang pulang. Wajah kalian mirip,” ujarnya memijat pangkal hidung.

Regina menggigit bibir bawahnya dan mencoba tersenyum meski hatinya serasa berdenyut.

“Kak Freya masih belum pulang?”

Georgina menghela napas melewati Regina dan duduk si sofa samb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ratna
Aku kira Regina hamil anaknya dixon
goodnovel comment avatar
Genovanie Yenpi Lim
coba aja Regina hamil ya.. Regina terlalu manja kayaknya d sini dia kayak ga bs apa2.. ga bs mandiri.. kurang kerja keras. klo di Inggris mah jd pelayan Cafe juga bs klo mau kerja , bnyk yg mahasiswa aja partime.. terlalu bergantung dia sm ortunya
goodnovel comment avatar
Theresia Debbie
sayang kok gak hamil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status