Share

Favoritisme yang Membabi Buta

“Kamu sudah menemui Tuan Aaron semalam?”

Regina tegang sebelum menundukkan kepalanya. tangannya saling meremas di atas paha mencoba menenangkan kecemasannya.

“Ya, Ayah,” jawabnya dengan suara pelan memejamkan mata merasa bersalah sudah berbohong.

Harion mengangguk dengan ekspresi puas.

Regina melirik ke sana kemarin gelisah berpikir bagaimana menjawab pertanya Harion.

Mata Harion menyipit menatap putrinya yang terlihat gelisah dan tidak segera menjawab.

“Regina, bagaimana hasil pertemuanmu dengan Tuan Aaron?” Dia bertanya sekali lagi dengan suara agak keras.

Regina mendongak menatap ayahnya lemah.

“Tuan Aaron tidak memberi jawaban yang jelas ayah. Dia baru datang setelah membuatku menunggu selama tiga jam.”

“Lalu?”

Regina semakin gelisah sebelum menatap ayahnya dengan ekspresi ragu-ragu.

“Tuan Aaron ingin aku datang ke kantornya ingin meninjau kerja sama yang kita tawarkan.” Setelah mengatakan itu, Regina menggigit bibir bawahnya gelisah atas kebohongannya.

Dia melirik raut wajah ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status