Pukul lima sore, Mega Hotel.JS Corporation dan Perusahaan Quin telah menjalin kerja sama bisnis dan menyiapkan pesta perayaan di salah satu hotel milik JS Corporation, Mega Hotel yang telah digunakan secara khusus untuk pesta perayaan.Berbagai keluarga kelas atas di undang dan selebritas papan atas juga datang ke pesta menyebabkan pesta perayaan tersebut semakin meriah. Banyaknya para reporter memadati pintu masuk hotel untuk mengabadi momen berbagai tamu undangan melewati karpet merah.Aria telah mengamati dari kejauhan di dalam mobil Van tak jauh dari hotel.“Pesta keluarga Crowen dan Keluarga Jones sungguh luar biasa. Aku heran bagaimana Tuan Muda Jones mengeluarkan banyak upaya untuk menyokong keluarga Crowen yang hampir kehilangan pengaruh di Capital.” Asisten Aria, Jenny berkomentar mengamati situasi red carpet di luar hotel.“Bahkan begitu banyak keluarga kelas atas yang datang untuk menghadiri pesta ini,” lanjutnya melihat beberapa sosialita elite dan selebritas papan atas m
Aria menghela napas memandang pria di sebelah Aria. Tuan Muda Jones, Carter Jones terlihat tampan dan ramah dengan senyum sederhana di wajahnya. Tidak ekspresi angkuh dan acuh tak acuh seperti Dario Clark. Dia menyayangkan pria seperti itu bersama ular seperti Melissa.“Tuan Muda Jones sangat tampan!”“Tuan Muda Jones, Anda pasangan yang cocok dengan Nona Melissa!”“Tuan Muda kapan kalian akan mengadakan pesta pernikahan? Apa pesta pernikahan kalian akan se-glamor pesta perayaan kerja JS Corporation dan Perusahaan Quin?”Para wartawan membombardir mereka dengan bermacam-macam pertanyaan.Carter dan Melissa hanya tersenyum lembut satu sama lain dan tidak menanggapi pertanyaan wartawan. Keduanya melewati karpet merah masuk ke dalam hotel.Aria mengalihkan pandangannya dan berkata pada asistennya.“Jenny, kamu sudah mendapat undangan ke pesta perayaan?”“Sudah Nona,” balas Jenny dengan hormat memberikan selembar kartu undangan pada Aria.Aria memberinya anggukan puas dengan kinerjanya m
Semua orang menoleh ke arah pintu melihat beberapa pria berseragam polisi memasuki ruangan.Yang paling mencolok adalah sosok wanita cantik di antara mereka memakai gaun hijau selutut, tampak anggun dan elegan.Dario membeku melihat wanita itu. Cengkeraman di gelasnya mengencang.Aria! Dia merasa tubuhnya terpaku di tempat. Matanya dengan liar membelalak menatap wanita bergaun hijau yang memasuki ruangan. Mata mengerjap beberapa kali untuk beberapa kali untuk memastikan bahwa wanita itu benar-benar Aria.Aria berhenti di depan kerumunan tamu dan menatap ke sekeliling yang heran dan terkejut, bertanya-tanya dia siapa. Emily dan Stefan sangat terkejut melihat kemunculan Aria yang telah menghilang selama tujuh tahun.Melissa mengerutkan keningnya dengan ekspresi tidak senang Aria muncul di saat yang tidak tepat.“Aria, apa yang kamu lakukan menerobos masuk ke pesta dengan kasar!” Emily yang pertama tersadar dari keterkejutannya dan memarahi Aria.“Dan apa-apaan kamu membawa sekelompok
“Ibu aku dengar tadi kamu memanggil namaku sebelum mengusirku. Bagaimana kamu bisa tidak mengenali aku di detik berikutnya,” balas Aria sarkastis membuat Emily terdiam dengan mulut terbuka.“Dan ....” Aria menoleh ke arah Melissa sambil tersenyum manis.“Aku sudah bertemu Melissa kemarin. Apa dia tidak memberitahumu? Dia bahkan tidak memberitahu pesta keluarga Crowen,” lanjut Aria berpura-pura sedih.Melissa cemberut.“Karena kamu sudah datang, ya datang saja. Mengapa harus membuat drama dan membawa sekelompok orang segala,” cibirnya meremehkan Aria.Karena dia mendapat dukungan Tuan Muda Jones, dia tidak memedulikan pendapat orang lain.Stefan menatapnya tajam, memperingatinya agar tidak berkata macam-macam sebelum mengalihkan pandangannya pada Aria.“Aria, karena kamu sudah datang bersama ibumu. Nanti kita bicara lagi setelah pesta selesai. Kami sangat gembira kamu akhirnya muncul setelah tujuh tahun menghilang.” kata Stefan tersenyum hangat dan gembira menatap Aria dengan penuh ker
Stefan menggeram meronta dengan marah. Ketika pandang tak sengaja bertemu Aria, kebencian di hatinya berkobar dan dia menerjang Aria. Namun para polisi menahan tubuhnya dengan kuat. “Aria Crowen, apa yang kamu lakukan pada ayahmu! Apa kamu ingin membuat ayahmu di penjara!” Serunya meraung marah. Aria menatapnya tanpa ekspresi. “Ayahlah yang membuat kejahatan, mengapa kamu menyalahkan aku? Bukan aku yang menggelapkan dana perusahaan, melakukan suap, menghindari pajak dan memanipulasi harta peninggalan ibu,” Dia balik bertanya dengan dingin. Stefan terdiam tidak bisa berkata-kata. Wajahnya pucat pasi. Dia memelototi Aria dengan marah “Ini tidak akan terjadi kamu ....” Stefan tidak berani melanjutkan kalimatnya. Sama saja dengan dia mengaku kejahatannya. “Kamu yang membawa polisi untuk menangkap ayahmu. Aria betapa teganya kamu pada ayah kandungmu!” serunya dengan keras. Aria tersenyum dingin. “Kalau begitu aku akan bertanya wahai ayah kandungku,” ujarnya menekan kata ‘ayah kandun
Pesta perayaan kerja sama perusahaan Quin dan JS Corporation berakhir begitu Stefan di bawa oleh polisi. Melissa pergi dengan cepat dari pesta dengan rasa malu karena cemoohan para tamu. Sementara Carter menangkan keluarganya dan para tamu sebelum mengakhiri pesta. Aria mengabaikan bisik-bisik para tamu. Ada yang memujinya baik karena mengungkap kejahatan ayahnya, namun ada yang menyindirnya karena membawa langsung polisi untuk menangkap ayah kandungnya dan menghancurkan pesta yang tadinya megah. Aria keluar dari aula pesta dengan anggun tanpa menatap siapa pun. Ponselnya berdering. Aria mengelurkan ponselnya dan melirik nama Dixon meneleponnya. Dia menatap ke sekeliling melihat para tamu keluar dari pesta sambil berbisik-bisik menatapnya. Aria menjauh dan mencari tempat yang sepi untuk menjawab panggilan putranya. “Halo Dixon ....” “Ibu, kapan kamu pulang?” suara Dixon sediki menengakan hati Aria yang tegang karena kejadian di pesta. Dia mengendurkan pundaknya yang kaku dan me
Setelah mengatakan itu, dia menundukkan kepalanya mencumbu leher jenjang nan putih Aria. Sementara tangannya menggerayangi tubuhnya di mana-mana membuat Aria memerah malu dan panik.Aria memejamkan matanya dan mengerang. Dia menggelengkan kepalanya putus asa berusaha dengan sekuat tenaga mendorong pria di atas tubuhnya dengan tangan satunya yang tidak dicengkeram Dario. Namun usahanya sia-sia karena tubuhnya tidak bisa melawan kekuatan Dario.Dario menggeram dengan napas berat dan menarik gaun Aria yang tersisa lepas dari tubuhnya.“Dario Clark!” Aria berteriak panik dan menendang-nendang udara saat tubuhnya setengah telanjang di bawah tatapan buas pria itu.Dario menunduk dengan tatapan menggoda menatap wanita di bawahnya.“Hmm, aku di sini sayang. Apa yang kamu inginkan?” Dia menundukkan kepalanya dan menanamkan ciuman di atas belahan dadanya dengan lidahnya yang panas sambil memisahkan kaki Aria hingga mengangkanginya.Bukti tanda gairah yang mengeras di balik celananya menggosok b
Sinar matahari menyusup melalui celah-celah tirai jendela jatuh di atas kelopak mata yang terpejam wanita itu. dia mengerjapkan matanya sebelum membuka matanya perlahan.“Ugh ....” Aria mengerang merasa sakit di seluruh tubuhnya. Dia perlahan bangun dan sekali lagi mengeluh merasakan sakit di bagian tubuhnya di mana-mana. Dia mengerjap mata sebelum membelalak lebar menatap kosong ke depan. Ingatan semalam membanjiri kepalanya. Aria menunduk melihat kondisi tubuhnya yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya. Tubuhnya bagian depannya agak mengenaskan, penuh dengan tanda-tanda kecupan dan memar, terutama di bagian dadanya menunjukkan betapa ganas percintaan yang dia lakukan dengan Dario semalam. Wajah Aria memerah mengingat betapa liar. Dia seperti binatang buas yang belum mencicip daging selama bertahun-tahun.Aria dengan cepat menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Dia menggertakkan gigi dan melirik ke sebelahnya.Sosok pria tampan berbaring telungkup di sebelahnya. Selim